SERAYUNEWS- Berkaca dari budaya keberhasilan pengusaha Jepang, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banjarnegara memberikan pelatihan untuk pelaku UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua HIMPI Banjarnegara, Andi Haryono mengajak para pelaku UMKM menerapkan 5 S.
Prinsip ini dari bahasa Jepang, yakni Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Prinsip ini juga terkenal dengan istilah 5 R, yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Menurutnya, penerapan 5 S ini menjadi sangat penting dalam dunia usaha. Para pengusaha harus menjaga dan melakukan pemeliharaan, penataan, dan pembersihan tempat kerja.
Memelihara kondisi yang mantap dan memelihara kebiasaan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
“Lima hal ini sangat penting, sehingga mampu meningkatkan dan menunjang produktifitas kerja yang maksimal dan efisien,” ujarnya.
Pelatihan budaya 5 S bagi pelaku usaha ini, menjadi bagian penting dalam melaksanakan kegiatan usaha. Selama ini, penerapan 5 S ini, hanya oleh pelaku usaha besar.
Padahal hal ini juga bisa di skala kecil, sehingga dengan pola ini sebuah usaha bisa terus berkembang.
“Semoga dengan pelatihan 5S dan produktifitas ini, para UMKM ini bisa berkembang lagi. Lebih produktif, dan efisien sehingga bisa semakin berkembang usahanya,” katanya.
Pelatihan 5 S ini, merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja PMPTSP yang menghadirkan instruktur ahli madya BKL Semarang. Ada juga Ketua Forum HRD Banjarnegara, dan Ketua HIPMI Banjarnegara.
Sementara itu Ketua Forum HDR Banjarnegara, Reza Agustian mengatakan, materi yang dia sampaikan dalam pelatihan ini cukup lengkap. Tidak hanya tentang 5 S, tetapi juga bagaimana meningkatkan produktifitas dalam sebuah usaha. Termasuk bagaimana penerapan 5 S pada skala UMKM.