SERAYUNEWS- Kesuksesan Pebulutangkis Jonathan Christie meraih juara All England 2024, di Utilita Arena Birmingham, tak lepas dari peranan dosen Unsoed Purwokerto. Dia adalah Moh Nanang Himawan Kusuma, Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu Kesehatan Unsoed.
Nanang ikut menjadi bagian dari Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Nanang merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKes Unsoed.
Dia di usulkan Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade PBSI, Komjen Pol Muhammad Fadil Imran pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI Tahun 2021.
Nanang turut menjadi bagian dalam Tim Ad Hoc Olimpiade 2024, berdasarkan Surat Keputusan PP PBSI Nomor SKEP/044/1.3/XII/2023 per tanggal 7 Desember 2023.
Dalam keterangannya, Nanang mengaku bangga menjadi bagian dari kesuksesan dari Jonathan Christie yang berhasil meraih juara All England 2024.
Jonathan Christie mengalahkan rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting, sekaligus mengulang sejarah 30 tahun yang lalu dengan menghadirkan “all Indonesian final”.
Selain itu, kemenangan Tim Bulutangkis Indonesia juga dari sektor Ganda Putra Indonesia melalui pasangan Fajar dan Rian.
Dengan hasil ini, Indonesia menjadi Juara Umum pada Turnamen Bulutangkis Tertua di Eropa tersebut.
“Pada Tim Ad Hoc ini, saya sebagai Tim Analis Performa yang khusus menangani terkait Peningkatan Performa Atlet Bulutangkis Indonesia,” ujarnya, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI fokus pada perbaikan prestasi atlet melalui penerapan sport science dan tailor-made program.
Tim ini bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan spesifik, kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih.
“Pelatih juga harus di dampingi banyak ahli, untuk membuat program latihan yang tepat. Pelibatan sport science dan tim analis performa ini, merujuk pada lingkungan kepelatihan modern di negara barat,” jelasnya.
Penerapan inovasi dengan melakukan analisa performa, melalui tes dan pengukuran kemampuan fisik. Kemudian tes biomekanika, untuk mengetahui kualitas teknik dan mekanika gerak.
Selanjutnya mengidentifiasi kelemahan calon lawan, dengan menggunakan teknologi video tagging, serta menyusun strategi serangan pada calon lawan.
“Strategi ini cukup berhasil bagi ginting, ketika mengalahkan peringkat 1 dunia Victor Axelsen dari Denmark pada babak semi final,” beber Nanang.
Dia menyebutkan, hasil keseluruhan tes dan pengukuran ini jadi buku profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif. Lengkap dengan pelibatan tim recovery kelelahan, psikologi dan nutrisi olahraga dalam latihan dan pertandingan.