Pemerintah Kabupaten Banyumas mencatat, ada 11 kecamatan yang rawan bencana alam, dari mulai longsor, banjir, hingga puting beliung.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti, memasuki musim penghujan ini, pihaknya melakukan pemetaan dengan pihak terkait seperti Kodim 0701 Banyumas, Polresta Banyumas, dan sejumlah relawan.
“Ada 11 titik potensi longsor di antaranya adalah di kecamatan Pekuncen, Tambak, Kedungbanteng. Kemudian banjir ada tujuh titik di antaranya di Kemranjen, Tambak, Sumpiuh, Rawalo, Karangklesem. Sementara angin puting beliung seperti di Cilongok dan Pekuncen,” ujar dia seusai apel kesiapsiagaan bencana di Makodim 0701 Banyumas, Senin (26/10).
Untuk menangani bencana yang dimungkinkan terjadi, pihaknya telah menyiapkan 1.000 orang yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan. Selai itu, pihaknya juga telah membentuk sejumlah posko bencana.
“Ada tujuh posko bencana yang tersebar di beberapa titik, yaitu di Kecamatan Tambak, Lumbir, Pekuncen, Sokaraja, Baturraden, Purwokerto Selatan, Sumbang, dan Kantor BPBD,” katanya.
Antisipasi tersebut memang dilakukan dengan cepat. Sebab, saat ini tengah ada fenomena La Nina, yakni fenomena meningkatkan curah hujan.
“Untuk itu kita siapkan anggaran tambahan sekitar Rp 2 miliar sehingga total anggaran yang disiapkan Rp 4,3,” ujar dia.