SERAYUNEWS – Salah satu kunci sukses pengusaha adalah mampu menciptakan merek yang melekat kuat di benak konsumen dan masyarakat luas pada umumnya.
Pengusaha yang menciptakan, membangun, dan mempertahankan merek bisnisnya sebenarnya telah memiliki aset yang sangat berharga.
Aset bagi pengusaha tidak hanya yang berwujud materi tapi kekayaan intelektual juga tak kalah pentingnya.
Merek adalah kekayaan intelektual yang memberikan identitas unik untuk membedakan sebuah usaha dari pesaingnya.
Dengan memiliki merek yang kuat, konsumen akan lebih mudah mengingat dan mengidentifikasi produk atau layanan di tengah banyaknya produk serupa.
Pengusaha harus memahami bahwa merek bukan hanya sebatas desain grafis atau nama, melainkan mencakup keseluruhan pengalaman pelanggan.
Namun, juga mulai kemasan produk baik dari segi font, komposisi warna, logo, tagline, hingga komunikasi pemasaran yang semuanya berkontribusi dalam membentuk citra merek.
Belum lama ini susu kambing dengan nama merek Etawaku menghadapi sengketa karena diklaim oleh pihak yang mengaku bahwa merek Etawaku adalah miliknya.
Etawaku yang sudah dikenal masyarakat luas sebagai merek susu kambing ternama sebelumnya sudah didaftarkan HAKI nya oleh perusahaan yang menaunginya yaitu PT Ethos Kreatif Indonesia.
Saat ada pihak lain mengklaim merek Etawaku maka jalur hukum pun diikuti oleh Ethos dengan sebaik-baiknya untuk mempertahankan Etawaku tetap milik Ethos.
Setelah proses persidangan selama dua bulan di Pengadilan Niaga Semarang putusan hakim akhirnya keluar pada 19 Desember 2023 dengan amar menolak gugatan pembatalan merek Etawaku yang dilayangkan oleh Imam Subekhi.
Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI adalah salah satu hal yang menjadi perhatian penting bagi Ethos.
Oleh karena itu, setiap merek yang merupakan hasil karya Ethos selalu di-HAKI kan termasuk juga inovasi-inovasi yang dilakukan atas merek tersebut.
Oleh karena itu, Ethos sebagai pemegang lisensi Etawaku sebelumnya telah merasa yakin akan menang karena sejak awal selalu berkomitmen melindungi aset-aset bisnisnya, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Ethos, Ahmad Subarkah.
“Kemenangan ini mencerminkan komitmen atas perlindungan merek dan integritas bisnis. Kami berterima kasih kepada tim hukum yang bekerja keras dan kepada semua pihak yang mendukung kami selama proses ini,” katanya saat ditemui di Cilacap, 26 Desember 2023.
Saat ditanya tentang bagaimana pandangan Ethos tentang pentingnya HAKI dalam dunia bisnis, Ahmad tegas menjawab bahwa kekayaan intelektual sangat penting sehingga harus dilindungi.
“Dalam hal bisnis, melindungi kekayaan intelektual sangatlah penting. Dengan mencakup segala hal, mulai dari nama dan logo Perusahaan, produk, hingga informasi rahasia dan rahasia dagang,” sambungnya.
Selain itu, dengan memegang HAKI pengusaha akan lebih bebas dalam berinovasi, menciptakan karya baru, dan juga berkreasi karena yakin adanya perlindungan hukum dan tidak akan ditiru oleh pihak lain.
“HAKI juga sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan kepastian hukum setiap produk yang dimiliki terlebih di dalam bisnis yang mengandalkan inovasi dan kreatifitas, HAKI menjadi hal yang sangat penting karena akan melindungi setiap inovasi dan kreatifitas yang diciptakan oleh perusahaan agar tidak ditiru oleh pihak lain,” pungkasnya.***