SERAYUNEWS-Setelah 10 tahun menabung, Sutarno (58) penjual ikan asin di Pasar Manis Punggelan yang merupakan warga Desa Badakarya, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara akhirnya bisa berangkat haji tahun ini bersama sang istri Baniroh (58). Jadwalnya, keduanya berangkat ke tanah suci pada 16 Juni mendatang.
Pasangan kakak dan nenek ini berprofesi sebagai penjual ikan asin sejak 25 tahun lalu. Mereka menjajakan ikan asin di pasar tradisional saat hari pasaran, mulai dari Pasar Manis Punggelan dan Pasar Lengkong.
“Sejak 10 tahun lalu saya memang sengaja menabung setiap hari pasaran Rp 500 ribu untuk naik haji. Alhamdulillah bisa terkumpul dan bisa berangkat tahun ini,” kata Sutarno.
Pasangan ini tentu merasakan haru. Pasalnya keinginan berangkat ke tanah suci memang sudah menjadi impiannya. Keduanya juga berharap bisa melaksanakan semua rangkaian ibadah haji dan bisa kembali ke tanah suci dengan sehat serta menjadi haji yang mabrur.
“Persiapan saat ini terus menjaga kesehatan dengan olahraga, serta belajar doa-doa hingga rangkaian ibadah,” ujarnya.
Sementara sang istri Baniroh mengaku sangat bahagia sekali bisa berangkat ke tanah suci dan menjalankan ibadah haji. Hal ini sudah dia impikan sejak puluhan tahun lalu sehingga akhirnya memutuskan untuk menabung minimal Rp200 ribu hingga Rp500 ribu setiap hari pasaran hasil jualan ikan asin.
“Setiap pasaran kami selalu menabung, dan Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat ke tanah suci, rasanya bahagia sekali,” katanya.
Ali Mustofa, Pegawai Kemenag Banjarnegara mengatakan, untuk tahun ini Banjarnegara memberangkatkan 840 calon jemaah haji Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter), yakni kloter 76, 77, dan 78.
“Untuk tahun ini jemaah calon haji Banjarnegara terbagi dalam tiga kloter, dan Sutarno merupakan bagian dari itu yang akan berangkat ke Donohudan pada 16 Juni nanti,” katanya.
Dia mengatakan, untuk jemaah calon haji asal Banjarnegara tahun ini memang banyak jemaah lanjut usia. Sehingga para jemaah harus mampu mengatur kesehatan dan menjaga tubuh agar tetap fit demi bisa menjalankan semua rangkaian ibadah di tanah suci.
“Para calon jemaah ini harus bisa menjaga kesehatan, mulai menjaga makanan hingga istirahat yang cukup,” ujarnya.