SERAYUNEWS- Vatikan baru saja merilis surat wasiat Paus fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia.
Dalam surat wasiat itu Paus Fransiskus mengungkapkan keinginannya untuk dimakamkan di tempat yang sederhana.
Tempat itu di luar tembok Vatikan, tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.
Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu tutup usia pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu Roma, Italia.
Stroke, koma, dan gagal jantung adalah penyebabnya. Dr. Andrea Arcangeli, direktur Departemen Kesehatan dan Hygiene Vatikan, memberikan keterangan resmi mengenai hal ini. Kantor Pers Tahta Suci mengumumkannya pada Senin malam.
Dalam surat wasiat Paus Fransiskus, ia menyatakan bahwa masa hidupnya di dunia semakin dekat.
Oleh karena itu, ia menulis permintaan terakhir tentang tempat pemakamannya.
Menurut laporan medis, Paus sebelumnya mengalami gangguan pernapasan akut karena pneumonia bilateral oleh infeksi berbagai mikroorganisme.
Gangguan pernapasan akut ini juga disebabkan oleh hipertensi, diabetes tipe 2, bronkiektasis di banyak area paru-paru
Sebuah sertifikat kematian dari Vatikan pada Senin malam menunjukkan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia akibat serangan stroke.
Isi lengkap surat wasiat yang Paus buat pada Juni 2022 dan rilis di situs resmi Vatikan pada Senin (21/4) malam adalah sebagai berikut.
Dalam Nama Tritunggal Mahakudus. Amin.
Merasa bahwa akhir dari kehidupan duniawi saya semakin dekat dan dengan harapan yang hidup akan Kehidupan Abadi, saya ingin mengungkapkan wasiat saya hanya berkenaan dengan tempat makam saya.
Saya selalu mempercayakan hidup saya dan pelayanan imamat dan keuskupan saya kepada Bunda Tuhan kita, Maria Yang Mahakudus. Untuk alasan ini, saya meminta agar jasad saya yang fana beristirahat, menunggu hari kebangkitan, di Basilika Kepausan St Mary Major.
Saya berharap bahwa perjalanan terakhir saya di dunia ini akan berakhir di tempat suci Maria yang paling kuno ini, di mana saya pergi untuk berdoa di awal dan akhir setiap
Perjalanan Kerasulan, untuk mempercayakan niat saya kepada Bunda Maria Tak Bernoda dan berterima kasih kepadanya atas perhatiannya yang lembut dan keibuan.
Saya meminta agar makam saya disiapkan di ceruk di koridor samping antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di Basilika Kepausan yang sama, seperti yang ditunjukkan dalam lampiran.
Makamnya harus di dalam tanah; sederhana, tanpa dekorasi khusus dan dengan satu tulisan: Franciscus.
Biaya untuk persiapan makam saya akan ditanggung oleh para dermawan yang telah saya sediakan, untuk ditransfer ke Basilika Kepausan St Maria Mayor dan untuk itu saya telah memberikan instruksi yang tepat kepada Uskup Agung Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa Kapitel Basilika.
Semoga Tuhan memberikan ganjaran yang pantas bagi mereka yang mencintai saya dan akan terus mendoakan saya. Penderitaan yang ada di bagian terakhir hidup saya, saya persembahkan kepada Tuhan demi perdamaian di dunia dan demi persaudaraan di antara manusia.
Santa Marta, 29 Juni 2022
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia, meninggal dunia pada usia 88 tahun.
Sebelumnya, Paus Fransiskus mengalami krisis kesehatan serius selama menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, Maret 2025 lalu.***