SERAYUNEWS- Istilah jam koma belakangan ini ramai dibicarakan, khususnya di kalangan Gen
Z. Bukan cuma tren viral yang lewat begitu saja, jam koma menggambarkan kondisi yang sering dialami banyak orang, terutama mereka yang super sibuk hingga otak dan tubuh terasa tidak sinkron.
Kondisi ini biasanya muncul setelah tubuh dipaksa bekerja terlalu keras tanpa cukup istirahat, membuat seseorang merasa mati rasa atau setengah sadar, bahkan di tengah-tengah aktivitas.
Secara sederhana, jam koma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan saat seseorang berada di titik kelelahan maksimal.
Pada titik ini, meskipun mata terbuka dan tubuh masih bergerak, pikiran terasa terputus dan tidak sepenuhnya terkendali.
Ini seperti mode autopilot, di mana otak tidak benar-benar terlibat penuh dalam aktivitas yang sedang dilakukan.
Kondisi ini sering terjadi di malam hari atau dini hari bahkan siang hari setelah hari-hari yang penuh tekanan dan kegiatan.
Gen Z, yang terkenal dengan jadwal multitasking dan sering terlibat dalam pekerjaan, pendidikan, hingga sosial media secara bersamaan, menemukan istilah ini sebagai gambaran yang pas untuk pengalaman mereka.
Ciri-ciri seseorang yang mengalami jam koma cukup mudah dikenali. Salah satu tanda paling umum adalah sering mengetik typo, di mana kata-kata yang ditulis sering kali salah atau terbolak-balik tanpa disadari.
Selain itu, orang yang mengalami jam koma juga cenderung sering salah ngomong, misalnya menyebut hal yang salah atau kehilangan kata-kata saat berbicara.
Obrolan pun kerap kali tidak nyambung karena pikiran sudah terlalu lelah untuk fokus. Tidak hanya itu, mereka juga sering melamun di tengah aktivitas, seakan otak “terputus” sesaat.
Bahkan, hal-hal sederhana seperti lupa membawa belanjaan atau meninggalkan barang penting bisa terjadi karena hilangnya konsentrasi akibat kelelahan.
Jam koma sering kali dianggap sebagai lelucon di media sosial, tetapi sebenarnya kondisi ini tidak boleh dianggap remeh.
Jika dibiarkan terus menerus, kelelahan ekstrem seperti ini bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa dampaknya:
Fenomena jam koma mencerminkan gaya hidup modern yang semakin sibuk, terutama di kalangan Gen Z.
Meskipun istilah ini terdengar lucu dan viral, penting untuk diingat bahwa kelelahan yang berlebihan bisa berdampak serius pada kesehatan.
Jadi, meskipun jadwal padat kadang tak bisa dihindari, pastikan selalu ada waktu untuk istirahat agar jam koma tidak menjadi kebiasaan.***