SERAYUNEWS – Viral rundown Hari Kiamat di media sosial beberapa hari ini. Lantaran, ketegangan dunia meningkat, terutama antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat.
Sehingga, masyarakat dunia tidak hanya waspada terhadap konflik bersenjata, tetapi juga mulai melirik kemungkinan yang lebih ekstrem: hari kiamat.
Kekhawatiran ini semakin liar saat media sosial, khususnya platform X (dulu Twitter), dipenuhi unggahan seputar “Rundown Hari Kiamat” — sebuah daftar peristiwa dramatis yang diklaim sebagai urutan akhir zaman menurut tafsir populer.
Mulai dari Perang Dunia Ketiga hingga keluarnya api dari Yaman, narasi ini menyebar dengan cepat dan memancing reaksi beragam: dari yang serius dan religius, hingga sindiran tajam dan meme satir.
Kondisi geopolitik yang memanas telah menciptakan ruang spekulasi. Isu perang terbuka antara negara-negara besar dunia.
Adapun seperti yang melibatkan Iran, Israel, dan AS, membuat sebagian masyarakat merasa bahwa skenario Perang Dunia Ketiga bukan lagi fiksi.
Bersamaan dengan itu, munculnya konten-konten eskatologis — termasuk video, infografik, dan thread panjang tentang tanda-tanda kiamat — menjadi konsumsi harian di media sosial.
“Apakah ini awal dari akhir?” tanya salah satu pengguna X dalam sebuah cuitan yang telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali.
Tak lama kemudian, muncul “rundown” ala acara seminar — namun alih-alih berisi sesi workshop, isinya penuh dengan istilah religius dan peristiwa mencekam.
Narasi ini menyerupai daftar panjang skenario apokaliptik yang disusun layaknya urutan acara. Inilah yang membuatnya viral sekaligus menakutkan. Berikut urutannya:
Sebagian menyampaikan rundown ini dengan nada serius dan penuh iman, sementara yang lain menyisipkan komentar satir.
Misalnya, seperti, “Kenapa rundown-nya nggak dimulai dari sambutan kepala dinas?” Sebuah komentar yang dengan cerdas memadukan ketegangan dan humor.
Penutup
Rundown Hari Kiamat mungkin viral hanya dalam hitungan hari, namun pertanyaan tentang akhir dunia selalu abadi.
Ketimbang sibuk meramal masa depan, lebih baik kita gunakan momentum ini untuk memperbaiki masa kini — memperkuat iman, memperbanyak amal, dan memperdalam ilmu.
Sebab kapan pun akhirnya datang, tak akan ada rundown yang lebih penting daripada kesiapan diri sendiri.***