
SERAYUNEWS – Menjelang pelaksanaan rotasi pejabat eselon IV, eselon III, dan fungsional hasil talent pool, muncul kabar tidak sedap yang memicu keresahan di lingkungan birokrasi Cilacap. Koordinator LSM Seroja, Ekanto Wahyuning Satoso, mengungkap adanya oknum-oknum yang diduga menawarkan jabatan kepada para calon pejabat dengan mengatasnamakan kedekatan dengan Bupati.
Ekanto menilai praktik tersebut tidak hanya mencederai sistem merit yang sedang dibangun Pemkab Cilacap, tetapi juga berpotensi merusak citra kepala daerah.
“Santer beredar oknum-oknum yang mengaku mempunyai kedekatan dengan Bupati diduga melakukan hal-hal yang menurut saya justru merusak citra dan nama baik Bupati,” ujar Ekanto kepada Serayunews, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, oknum tersebut menawarkan posisi tertentu kepada pejabat yang lolos talent pool dengan meminta imbalan dalam jumlah besar.
“Nilainya bervariasi, saya mungkin tidak bisa menyebutkan tapi nilainya tidak sedikit. Sekali lagi ini membawa nama Bupati, dan dalam hal ini Bupati akan kena dampak buruk atas langkah oknum yang mengaku dekat dengan Bupati,” tegasnya.
Ekanto menyebut praktik seperti ini bukan hal baru. Oknum yang dimaksud sudah lama beredar dan aktif melakukan pendekatan kepada calon pejabat di berbagai OPD.
“Oknum ini selama ini sudah beredar cukup lama. Namun terlihat lebih gencar lagi pada saat jelang pelaksanaan pelantikan pejabat hasil talent pool beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa upaya lobi jabatan itu bahkan dilakukan secara terbuka melalui komunikasi langsung kepada calon pejabat. “Sudah tercium tentang perilaku oknum ini melakukan komunikasi kepada calon-calon ini. Dan calon ini sudah berkeliaran di manapun, di hampir tiap OPD. Mereka juga bermain proyek. Dan saat ini mereka sedang bermain-main dengan jabatan,” kata Ekanto.
LSM Seroja meminta para calon pejabat bersikap waspada agar tidak terjebak dalam praktik yang jelas-jelas melanggar aturan.
“Sekali lagi saya mengingatkan kepada calon pejabat yang nanti mungkin akan ada yang didatangi oknum-oknum, untuk hati-hati. Karena perlu diketahui, yang menerima dan yang memberi akan kena sanksi manakala memang terbukti,” tuturnya.
Ia juga menduga bahwa aparat penegak hukum (APH) telah mengetahui isu ini. “Saya pikir ini juga sudah diendus APH. Saya duga demikian. Sehingga APH mungkin melangkah diam-diam,” ujarnya.
Ekanto menegaskan bahwa pihaknya tidak percaya Bupati terlibat dalam praktik tersebut. “Saya meyakini Mas Bupati tidak akan melakukan hal seperti ini,” ujarnya.
Karena itu, ia mendorong Bupati untuk memberikan atensi khusus, termasuk mengingatkan seluruh pejabat yang lolos talent pool agar menjaga integritas dan tidak terlibat dalam lobi-lobi yang melanggar aturan.
“Untuk itu kami minta kepada Mas Bupati untuk mengingatkan seluruh calon pejabat hasil talent pool agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan yang ada,” tegasnya.