SERAYUNEWS – Diah Apriliani, anggota Pengawas TPS di Desa Cihonje, Gumelar, Kabupaten Banyumas ini lagi apes. Dia tak sempat menikmati honornya sebagai pengawas di TPS 08 Desa Cihonje, Gumelar, karena jadi korban penipuan.
Rasa lelah yang dia rasakan setelah bertugas belum benar-benar tuntas, tapi cobaan ini membuat hatinya sangat kecewa.
Belum sepeser pun dia menikmati honornya, uang itu raib dari rekeningnya. Perempuan 31 tahun ini, menjadi korban penipuan via telepon. Dia terhipnotis oleh pelaku yang menghubunginya via sambungan telepon.
Uang honor menjadi Pengawas TPS, telah tertransfer ke rekeningnya beberapa waktu lalu. Dia mengecek saldo rekeningnya, melalui aplikasi BRImo.
Beberapa saat kemudian, ada nomor tak dia kenal menghubunginya. Penelepon mengaku, petugas dari bank.
Dalam percakapannya, pelaku meminta Diah melakukan apa yang dia arahkan. Diah tak menaruh kecurigaan sedikit pun, karena percaya itu adalah petugas bank.
“Saldo yang ada di rekening saya, hilang!” katanya, Jumat (23/02/2024).
Padahal saat bertugas di TPS 08 Desa Cihonje, Diah bekerja sampai 24 jam non stop. Efeknya tubuhnya mengalami kelelahan, karena energinya terforsir dan kurang tidur. Setelah lelah fisik, kini dia dapat cobaan yang akhirnya juga membuatnya lelah secara psikis.
“Saya terakhir ini bekerja 24 jam di TPS, tubuh capek. Ketika mau saya cek, malah kena sadap penjahat,” kata dia.
Apa yang Diah alami, mengundang keprihatinan jajaran Panwascam dan Pengawas TPS lainnya. Ketua Panwaslucam Gumelar, Edi Supranoto merasa prihatin atas peristiwa tersebut. Dia mengaku kaget, ketika mendapat informasi itu.
Karena iba, Panwascam maupun Pengawas TPS lain patungan seikhlasnya untuk mengganti uang Diah. Meski pun nominalnya tidak sebanyak honornya yang hilang, setidaknya bisa untuk mengobati kekecewaan Diah.
“Meskipun tak seberapa, tetapi ini bentuk empati kita kepada Mbak Diah yang merupakan bagian dari kami,” ujar Edi.