SERAYUNEWS- Pada tahun 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan jadwal libur selama perayaan Idulfitri 1446 Hijriah.
Penetapan ini sejalan dengan kebijakan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah.
Redaksi akan menyajikan informasi mengenai jadwal libur Bursa Efek Indonesia selama Lebaran 2025. Yuk, simak.
Selain libur Lebaran, terdapat beberapa hari libur bursa lain pada tahun 2025 yang perlu diperhatikan oleh para investor dan pelaku pasar.
Misalnya, pada tanggal 28 Maret 2025, BEI akan libur dalam rangka cuti bersama Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947).
Setelah itu, pada tanggal 18 April 2025, BEI akan kembali libur untuk memperingati Wafatnya Yesus Kristus.
Berikut rincian jadwal libur BEI selama periode Lebaran 2025.
Dengan demikian, aktivitas perdagangan saham di BEI akan kembali normal pada Selasa, 8 April 2025. Kemudian, selama bulan Maret 2025, terdapat total 19 hari bursa aktif.
Sementara itu, pada bulan April 2025, setelah memperhitungkan libur Lebaran dan cuti bersama, terdapat 16 hari bursa aktif.
Memahami jadwal libur bursa sangat penting bagi para investor dan pelaku pasar untuk merencanakan strategi investasi mereka.
Libur panjang seperti ini dapat mempengaruhi likuiditas dan volatilitas pasar saat bursa kembali beroperasi.
Oleh karena itu, perencanaan matang dan informasi yang akurat sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko serta memaksimalkan potensi keuntungan.
Sebagai tambahan informasi, selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, aktivitas perdagangan di BEI biasanya mengalami penyesuaian.
Meskipun jam perdagangan tidak mengalami perubahan signifikan, volume transaksi cenderung menurun karena banyak pelaku pasar yang mengambil cuti atau mengurangi aktivitas perdagangan mereka.
Hal ini dapat mempengaruhi pergerakan harga saham dan instrumen keuangan lainnya.
Selain itu, penting bagi investor untuk memperhatikan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar selama periode libur panjang.
Berita atau peristiwa global yang terjadi saat bursa tutup dapat berdampak signifikan pada pembukaan pasar berikutnya.
Oleh karena itu, tetap mengikuti perkembangan berita dan kondisi ekonomi global selama libur bursa adalah langkah bijak bagi para investor.
Dalam menghadapi periode libur panjang, diversifikasi portofolio dan penyesuaian strategi investasi dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi risiko.
Investor sebaiknya tidak melakukan transaksi spekulatif yang berisiko tinggi menjelang libur panjang, kecuali jika dengan analisis kuat dan informasi akurat.
Terakhir, bagi investor yang menggunakan fasilitas margin atau pinjaman untuk berinvestasi, penting untuk memastikan bahwa kewajiban terkait telah terpenuhi sebelum periode libur.
Hal ini untuk menghindari biaya tambahan atau potensi likuidasi paksa yang dapat merugikan posisi investasi Anda.
Dengan memahami dan mempersiapkan diri menghadapi jadwal libur Bursa Efek Indonesia selama Lebaran 2025, para investor dapat mengambil keputusan yang bijak dan strategis dalam mengelola portofolio investasi.***(Ika Sriani)