SERAYUNEWS – Bak jatuh tertimpa tangga, itulah kondisi yang kini dialami warga Dusun V, Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas.
Selain harus menghadapi jalan kabupaten yang rusak parah selama bertahun-tahun, akses jembatan di wilayah tersebut juga terancam putus.
Dua jembatan yang menjadi jalur utama warga kini dalam kondisi rawan ambruk, membuat situasi semakin memprihatinkan.
Jembatan pertama, yang berada di sisi utara, mengalami kerusakan serius sejak akhir 2024 lalu. Sebagian struktur jembatan sudah ambruk, namun hingga kini belum ada tindakan perbaikan dari pemerintah.
Warga pun berinisiatif memasang portal di tengah jalan untuk mencegah kendaraan roda empat atau lebih melintas. Apalagi, akses jembatan sering digunakan untuk mobilitas pengangkutan hasil pertanian.
Langkah pemasangan portal ini dilakukan untuk menghindari beban berat yang dapat mempercepat keruntuhan total jembatan. Sebelumnya, di portal sudah dipasang spanduk larangan melintas.
Namun demikian, masih saja ada kendaraan roda empat yang nekat melintas. Kepala Dusun V Purwojati, Safaat, mengaku khawatir jika ada kendaraan berat yang melintas, jembatan ini bisa ambruk total.
Karena itu, pihak dusun dan warga memasang portal di tengah jalan agar hanya motor dan pejalan kaki yang bisa melewati jembatan. “Kami sangat mendukung penutupan ini, karena kalau tidak diportal, jembatan bisa putus,” ujar Tokoh Pemuda Muncu Purwojati, Sukron Ma’muri.
Menurut Sukron, selain jembatan utara, jembatan yang berada di bagian timur Dusun V juga mengalami kerusakan. Tanah di bagian selatan jembatan sudah longsor akibat banjir, membuat struktur bangunan menjadi rapuh.
Retakan terlihat jelas di beberapa bagian bangunan jembatan, menandakan bahwa fondasinya tidak lagi stabil. Hujan deras dengan intensitas tinggi bisa menyebabkan banjir besar dan rawan menggerus bagian jembatan lainnya.
“Setiap kali hujan deras, kami semakin khawatir. Tanah di bawah jembatan terus terkikis, dan retakan semakin besar. Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin jembatan ini akan runtuh,” imbuh Sukron yang merupakan Sekretaris RT 02 RW 07.
Kerusakan jalan dan dua jembatan ini berdampak besar bagi kehidupan warga. Dusun V, yang bergantung pada jalur ini untuk akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, kini menghadapi tantangan besar.
Warga Dusun V berharap ada perhatian serius dari pemerintah terkait kondisi infrastruktur di wilayah mereka. Mereka meminta agar perbaikan jalan dan jembatan segera dilakukan sebelum terjadi bencana yang lebih besar.
“Kami sudah lelah menunggu. Jangan sampai ada korban jiwa dulu baru pemerintah turun tangan. Kami butuh solusi nyata sekarang,” imbuh Soleh, Ketua RT 02 RW 07 Desa Purwojati.
Situasi ini menjadi alarm darurat bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas. Jika tidak segera ditangani, bukan hanya infrastruktur yang hancur, tetapi juga keselamatan dan kesejahteraan warga yang terancam.***