SERAYUNEWS– Meskipun wilayah Kabupaten Cilacap kekeringan di musim kemarau ini, stok beras aman dan tercukupi hingga awal tahun mendatang. Bahkan, sejumlah wilayah di Cilacap masih berpotensi panen hingga akhir tahun 2023 ini
Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar. Dalam pernyataannya, Yunita memastikan ketersediaan beras di Kabupaten Cilacap aman hingga lima bulan ke depan. Pasalnya beras yang tersedia saat ini hampir sebanyak 80 ton.
“Sampai sata ini beras dan pasokannya di wilayah Cilacap dalam kondisi cukup dan tersedia. Stok beras yang ada sejumlah 79.085 ton merupakan kebutuhan konsumsi masyarakat 530,7 ton beras perhari. Maka stok cukup untuk lima bulan mendatang sampai sampai bulan Februari 2024,” ujarnya, Jumat (22/9/2023).
Sementara itu, lanjut Pj Bupati Cilacap, untuk cadangan Pemerintah Pusat yang berada di Bulog Banyumas, saat ini tersedia sebanyak 22.309 ton. Dari jumlah itu dapat mencukupi untuk ketersediaan hingga 4 bulan ke depan sampai dengan Januari 2024.
Di sisi lain, menurut Yunita, masih ada potensi panen padi di wilayah Kabupaten Cilacap sampai dengan bulan Desember 2023 seluas 9.173 hektar, dengan produktivitas padi sebanyak 6,41 ton gabah kering giling (GKG) per hektar.
“Sehingga ada penambahan produksi sebesar 58.799 ton GKG atau setara dengan 37.161 ton beras. Maka yakin stok beras di Kabupaten Cilacap cukup dan tersedia,” terangnya.
Pada musim kemarau saat ini, harga jual padi dan beras di sejumlah daerah termasuk di Cilacap mengalami kenaikan. Misalnya harga padi dari semula Rp4000 sampai Rp5000 perkilogramnya naik menjadi Rp7000 hingga Rp8000 perkilogramnya. Sementara, untuk harga beras medium di pasaran sekitar Rp13 ribu.