
SERAYUNEWS – Nama Internet Rakyat tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai komunitas online maupun grup percakapan warga.
Layanan internet rumahan dengan tarif terjangkau, tanpa batas pemakaian, serta kecepatan yang diklaim mampu mencapai 100 Mbps ini dinilai sebagai angin segar, terutama bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses internet berbasis kabel.
Namun, tingginya minat ini juga dibarengi berbagai pertanyaan, mulai dari ketersediaan jangkauan, cara mengeceknya, hingga apakah ada biaya tambahan seperti pembelian modem.
Internet Rakyat merupakan layanan yang dikembangkan oleh PT Telemedia Komunikasi Pratama dengan mengandalkan teknologi 5G Fixed Wireless Access (FWA).
Berbeda dengan layanan internet kabel yang memerlukan penarikan jaringan fiber optik hingga ke rumah-rumah pelanggan, teknologi FWA memanfaatkan sinyal yang dipancarkan dari menara BTS ke modem di rumah pengguna.
Hal ini membuat proses penyebaran jaringan lebih cepat dan tidak memerlukan investasi infrastruktur kabel yang besar, sehingga biaya langganan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dari sisi paket layanan, Internet Rakyat menawarkan skema sederhana: biaya berlangganan Rp100.000 untuk 30 hari, tanpa batas pemakaian wajar atau FUP, dan kecepatan hingga 100 Mbps.
Perusahaan juga menyediakan fasilitas bebas biaya pemasangan serta gratis sewa perangkat modem WiFi 5 (AC1200), sehingga pelanggan tidak perlu membeli perangkat tambahan apa pun. Konsep ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat layanan ini cepat dikenal publik.
Berdasarkan informasi yang dirilis pada akhir November 2025, Internet Rakyat masih dalam tahap ekspansi jaringan secara bertahap.
Fokus utama pengembangan saat ini berada di tiga wilayah besar, yaitu Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Di Pulau Jawa, layanan ini sudah menjangkau seluruh provinsi meskipun belum merata di setiap kabupaten atau kota.
Sejumlah titik layanan aktif telah dilaporkan tersedia di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Surakarta, Malang, serta beberapa wilayah tingkat kabupaten seperti Boyolali, Klaten, dan Jember.
Sementara itu, Maluku dan Papua menjadi dua wilayah prioritas di kawasan timur Indonesia.
Kedua wilayah tersebut dipilih untuk mendukung pemerataan akses internet nasional, terutama karena karakter geografisnya yang menantang untuk pemasangan jaringan kabel.
Secara keseluruhan, lebih dari 15.000 titik WiFi aktif telah dilaporkan beroperasi, tetapi distribusinya sangat spesifik hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga masyarakat tetap perlu melakukan pengecekan lokasi masing-masing secara mandiri.
Untuk memastikan apakah lokasi tempat tinggal sudah terjangkau layanan Internet Rakyat, masyarakat disarankan menggunakan jalur pengecekan resmi yang tersedia.
Cara ini jauh lebih akurat dibandingkan hanya mengandalkan informasi lisan atau kabar yang beredar di media sosial.
Langkah pertama adalah mengecek melalui peta jangkauan resmi di situs internetrakyat.id atau mytelemedia.id.
Pada halaman tersebut tersedia peta interaktif yang menampilkan area yang telah tercover oleh jaringan Internet Rakyat.
Biasanya, wilayah yang sudah mendapatkan akses akan ditandai dengan warna tertentu, sehingga pengguna bisa memperbesar tampilan peta hingga ke level nama jalan untuk memastikan apakah rumah mereka termasuk dalam area layanan.
Jika belum terjangkau, biasanya tersedia formulir praregistrasi untuk masuk daftar tunggu.
Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pengecekan manual menggunakan perangkat pribadi.
Dengan menyalakan fitur WiFi pada ponsel atau laptop, pengguna dapat melihat apakah ada SSID bertuliskan “Internet Rakyat” di sekitar rumah mereka.
Munculnya jaringan tersebut menjadi indikator kuat bahwa infrastruktur sudah dipasang di wilayah tersebut, meskipun belum tentu setiap titik dapat langsung mendaftar layanan.
Salah satu hal yang sering dikhawatirkan calon pengguna adalah biaya modem. Internet Rakyat menegaskan bahwa modem tidak perlu dibeli.
Perangkat modem FWA atau CPE akan dipinjamkan secara gratis selama pelanggan aktif berlangganan. Perangkat yang digunakan sudah mendukung WiFi 5 dengan jangkauan yang memadai untuk kebutuhan internet di rumah.
Terkait kapan layanan dapat digunakan, Internet Rakyat bukanlah layanan sementara atau paket promosi, melainkan layanan komersial jangka panjang.
Setelah pengguna mendaftar dan teknisi melakukan pemasangan perangkat di rumah, layanan dapat digunakan secara langsung. Selama pembayaran bulanan rutin dilakukan, akses internet akan tetap aktif.
Dengan kombinasi harga terjangkau, teknologi tanpa kabel yang cepat diinstalasi, serta cakupan yang terus diperluas, Internet Rakyat menjadi salah satu opsi menarik bagi masyarakat yang membutuhkan internet stabil tanpa biaya tinggi.
Hadirnya layanan ini juga dinilai dapat mendorong pemerataan akses digital di berbagai daerah, terutama di wilayah yang selama ini menjadi blank spot jaringan fiber optik.***