SERAYUNEWS– Jelang Pilkada Serentak 2024, internal Pengurus DPD PAN Wonosobo terjadi keretakan. Belakangan ramai Kantor Sekretariat DPD PAN Wonosobo di Jalan Sabuk Alu Wonosobo disegel kader partai.
Di halaman kantor sekretariat juga terdapat tumpukan batu, sehingga tak bisa untuk parkir kendaraan. Berdasarkan informasi sejumlah pengurus harian DPD dan kader PAN Wonosobo melakukan penyegelan Rumah PAN, Selasa (27/8/2024) malam.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Daerah PAN Wonosobo Iswo Prayogo menjelaskan perihal penyegelan kantor dan penumpukan batu di halaman Rumah PAN. Hal itu sebagai bentuk protes atas kepengurusan baru DPD PAN Wonosobo Periode 2020-2025.
Aksi penyegelan dilakukan dengan cara memasang kain warna putih bertuliskan “Kantor Disegel, DPD PAN, 2020-2025” di pintu masuk Rumah PAN. Di kanan dan kiri tulisan ada lingkaran yang beri garis lurus di bagian tengah.
“Kepengurusan baru DPD PAN yang diisi figur baru ada di posisi Ketua MPP, Wakil Ketua MPP, Ketua DPD, Sekretaris DPD dan Bendahara DPD PAN. Penempatan posisi Ketua MPP, Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD, tidak melalui mekanisme AD/ART partai,” katanya dalam keterangan yang diterima Kamis (29/8/2024).
Dia menjelaskan, di SK kepengurusan baru DPD PAN Wonosobo, sebutnya, Ketua MPP dijabat Ika Sulistya Putra DW, yang sebelumnya Ketua DPD, Wakil Ketua MPP Taufik yang sudah pindah partai lain, Ketua DPD Sidqi Ferin Diana, Sekretaris DPD Dedy Kurniawan dan Bendahara DPD PAN Seno Bayu Aji.
Di SK kepengurusan sebelumnya, Ketua MPP PAN dijabat Iswo Prayogo, Ketua DPD PAN Ika Sulistya Putra DW, Sekretaris DPD PAN Edy Saryono dan Bendahara Brenda Kharisma. Sidqi Ferin Diana disebut bukan kader PAN dan Seno Bayu Aji merupakan Ketua DPD Partai Ummat Wonosobo.
“Perubahan posisi itu tidak melalui musyawarah daerah atau rapat pengurus harian. Tiba-tiba sudah ada SK kepengurusan baru dari DPP PAN, yang ditandatangani Ketua Umum DPP Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno. Ini yang tidak bisa kami terima,” tegasnya.
Di pihak lain, Sidqi Ferin Diana juga mengantongi surat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Wonosobo sebagai syarat pendaftaran peserta Pilkada 2024 nanti. Penentuan yang bersangkutan untuk maju pada Pilkada juga tidak melalui proses atau mekanisme rapat partai.
Menurut Iswo, PAN merupakan partai modern yang dikenal menjunjung tinggi transparansi mekanisme dan profesionalitas managemen kepemimpinan. Karena itu, guna merespons dinamika pergantian kepengurusan yang dianggap ganjil.
Maka DPD dan DPC PAN Wonosobo mengeluarkan pernyataan sikap, antara lain:
Pertama, penunjukan Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD PAN Wonosobo dengan cara formatur tunggal tanpa komunikasi sama sekali dengan pengurus harian DPD PAN Wonosobo yang sah. Tapi dilakukan secara personal.
“Penolakan dari DPD dan DPC PAN terhadap keputusan sepihak yang terkesan arogan tersebut justru merupakan konsekuensi logis dari sikap dan komitmen kader terhadap organisasi PAN,” tandasnya.
Kedua, penunjukan Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD PAN Wonosobo yang baru tersebut, kebetulan merupakan sosok yang ahistoris dengan kesejarahan PAN Wonosobo.
Ketiga, penunjukan terhadap orang yang tidak merasakan pahit getirnya berjuang bersama. Pimpinan PAN malah diserahkan kepada orang asing di tubuh partai.
“Disegelnya Kantor DPD PAN Wonosobo tersebut merupakan bentuk reaksi dan sikap tegas pengurus DPD, DPC dan kader PAN se-Wonosobo. Keempat, terkait dengan sikap resmi dan tertulis terhadap SK kepengurusan yang baru segera diluncurkan,” tutur dia.
Kelima, secara otomatis para pengurus DPD dan DPC PAN mempertanyakan surat rekomendasi Pilkada bagi Sidqi Ferin sebagai Calon Wakil Bupati Wonosobo. Hal itu, karena tidak mencerminkan aspirasi dan dukungan dari segenap kepengurusan DPD, DPC maupun kader PAN Wonosobo.