SERAYUNEWS – Direktur Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Nurcholis Basyari menyerukan kepada wartawan alumni GWPP se-Indonesia untuk memperkuat isu pendidikan, menjelang tahun politik 2024.
Nurcholis merasa perlu untuk kembali menyuarakan isu pendidikan, mengingat pemilu 2024 merupakan momentum penting yang menentukan arah masa depan bangsa. Sehingga, panggung politik nantinya tidak hanya menjadi ajang konstelasi para caleg, partai politik ataupun calon kepala daerah hingga calon presiden saja, tetapi juga menjadi ajang masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya.
“Pendidikan berkontribusi meningkatkan kualitas bangsa dan pemilu 2024 merupakan momentum yang sangat penting, baik sebagai bahan evaluasi ataupun untuk menentukan arah bangsa ke depan. Karenanya menjelang 2024, pendidikan politik untuk masyarakat harus didengungkan lebih kencang lagi dan ini menjadi tugas untuk para wartawan, terutama wartawan keluarga besar FJP GWPP,” terangnya dalam acara gathering alumni FJP GWPP, Senin (18/9/2023) di kantor Paragon.
Nurcholis juga meminta kepada KPU, Bawaslu, pemkab/pemprov hingga masyarakat sipil untuk menjadikan pendidikan sebagai agenda penting di tahun politik.
Lebih lanjut wartawan senior ini memaparkan, ada dua sudut pandang media dalam agenda politik, yaitu dengan memainkan isu atau game coverage. Misalnya, pemberitaan seputar pertarungan antar kandidat, lembaga survey terkait capres-cawapres, analisa dukungan dan sejenisnya.
Sedangkan yang kedua adalah pemberitaan seputar isu atau program coverage. Isu program, lanjutnya, lebih membawa banyak manfaat dan mencerdaskan masyarakat. Misalnya, dengan adanya pemberitaan seputar program caleg untuk mengatasi berbagai permasalahan, terutama dalam memberikan solusi untuk perkembangan dunia pendidikan, serta komitmennya terhadap pendidikan.
Hal senada juga disampaikan mentor FJP GWPP, Mohammad Nasir, yang mengatakan, bahwa pada dasarnya politik itu baik. Hanya saja, seringkali diikuti propaganda yang pada akhirnya membingungkan masyarakat. Dan untuk menghadapi propaganda tersebut, maka harus dilawan dengan paparan program-program.
“Wartawan alumni GWPP harus mengambil peran untuk mengawal program-program yang ditawarkan kontestan, terutama terkait program pendidikan. Inilah pentingnya mengawal janji kontestan dan mengaplikasikannya dalam berita,” pungkasnya.