SERAYUNEWS– Jembatan yang menghubungkan Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas dengan Desa Mandirancan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas dibuka sementara mulai pukul 00.00 WIB, 4 April 2024. Pembukaan jembatan itu untuk mengurai potensi kemacetan di beberapa titik di masa mudik lebaran. Setelah masa mudik, jembatan tersebut ditutup lagi untuk penuntasan pembangunannya.
“Jadi, dibuka tanggal 4 sampai 16 April 2024, nanti (setelah itu) ditutup lagi,” kata Kepala Desa Pegalongan Kasmidi saat syukuran pembukaan jembatan Pegalongan-Mandirancan, Rabu (3/4/2024) malam di area dekat jembatan tersebut.
Jembatan yang bernama Jaka Kahiman tersebut diharapkan bisa memecah kemacetan di masa mudik Lebaran. Berdasarkan pengalaman mudik tahun sebelumnya, kemacetan sering terjadi di depan Pasar Patikraja, pertigaan Kaliori Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas dan area Pasar Kecamatan Banyumas.
Maka dengan adanya jembatan Jaka Kahiman, titik kemacetan tersebut bisa terurai. Proses pembangunan jembatan Jaka Kahiman tersebut mulai sejak 2019. Di tahun itu, awal mula pembebasan lahan dilakukan. Kemudian, proses pembuatan jembatan dilakukan.
Sementara, Kapolsek Patikraja Azis Muslim mengatakan doa bersama dilakukan untuk keselamatan bersama. Semoga keselamatan melimpah pada para pengguna jalan yang melintas di jembatan Jaka Kahiman.
Kapolsek mengatakan, jembatan Jaka Kahiman adalah solusi kemacetan yang sering terjadi di beberapa titik di masa mudik Lebaran.
Kapolsek juga mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan Jaka Kahiman tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan banyak pihak.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Banyumas memastikan, jembatan penghubung Pegalongan-Mandirancan sudah bisa difungsikan saat mudik-balik Lebaran 2024.
Tapi kondisinya nanti belum ada fasilitas pendukung, seperti lampu penerangan jalan umum. Sehingga, sementara hanya mengandalkan lampu tepi jalan dari pemukiman.
“Jembatan sudah bisa saat mudik nanti,” kata Kepala Dinas Perhubungan Banyumas, Agus Sriyono, Minggu (31/03/2024).
Lampu penerangan belum ada, karena keterbatasan anggaran. Sebagai antisipasi, sementara di badan jembatan dan sekitarnya akan ada skotlet sebagai penanda batas.
“Nanti akan ada skotlet yang menyala, sehingga ada penanda,” katanya.