SERAYUNEWS– Sejalan dengan peningkatan kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, tugas berat melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.
“Masyarakat membutuhkan rasa aman dan masyarakat membutuhkan rasa keadilan. Masyarakat membutuhkan rasa untuk diayomi. Saya minta, Polri jangan abaikan ini,” ungkap Presiden Jokowi di kanal Youtobe Sekretariat Presiden, dikutip serayunews.com, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, kepercayaan publik kepada Korps Bhayangkara akan selalu mendapatkan ujian. Seberapa tinggi tingkat kepercayaan rakyat, seberapa tinggi kepuasan rakyat itu menjadi hal yang penting.
“Saya senang kepercayaan rakyat kepada Polri sudah naik dari 60 persen menjadi di atas 70 persen. Ini perkembangan baik, tapi masih harus terus ada peningkatan,” pintanya.
Kepala Negara meminta Polri harus terus memperbaiki dan berbenah diri, melakukan reformasi-reformasi di segala lininya.
“Polri harus mampu memberikan kepastian perlindungan. Polri harus mampu memberikan kepastian hukum. Lalu Polri harus mampu memberikan kepastian berusaha bagi para masyarakat dan para pengusaha,” pintanya.
Selain itu, Presiden Jokowi menegaskan, semua program pemerintah butuh dukungan Polri. Dia menekankan, kewenangan Polri itu besar, kekuatan Polri itu juga besar.
“Ini harus digunakan secara benar, jangan ada penyalahgunaan, jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” tandasnya.
Kemudian, Presiden Jokowi menganalogikan institusi Polri ibarat sapu lidi, masing-masing lidi harus bersih. Masing-masing lidi harus lurus. Masing-masing lidi harus kuat, yang harus terikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas.
“Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak boleh ada lagi patron-patronan. Kualitas SDM harus terjaga sejak rekrutmen. Sistem promosi harus ada perbaikan, memperketat sistem pengawasan dan sistem pendisiplinan harus makin kuat,” harapnya.