Purwokerto, serayunews.com
Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf mengatakan, konferda ini ajang koordinasi memantapkan langkah Bara JP pada 2024 mendatang. Langkah itu adalah aspirasi Jokowi tiga periode. Relawan yang sudah terbentuk pada 34 provinsi, 329 kabupaten/kota dan 19 negara ini sepakat untuk terus mengawal Jokowi sampai tiga periode.
“Bagi barisan relawan Jokowi, tetap tidak ada presiden lain. Selain Jokowi, kami tidak mau berspekulasi,” tegasnya.
Terkait konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode, Utje mengatakan melihat pengalaman tahun 2013. Saat itu Bara JP mengawali mengusung nama Jokowi sebagai calon presiden. Padahal mereka tidak mempunyai kewenangn ataupun kekuasaan untuk mengusung calon. Namun, aspirasi mereka pada akhirnya menemukan jalan dan Jokowi bisa menjadi presiden.
“Hal yang sama juga akan kita lakukan pada 2024, kita akan terus menyerukan aspirasi Jokowi tiga periode. Kita tidak masuk dalam ranah konstitusi dan hanya sebatas menyampaikan aspirasi serta konsolidasi untuk memperkuat aspirasi tersebut,” terangnya.
Terkait konstitusi, Utje menyebut, sejauh ini sudah 4 kali amandemen. Sehingga ia berkeyakinan tidak menutup kemungkinan untuk amandemen kembali. Karena menurutnya, hal yang tidak boleh diubah dalam konstitusi hanyalah NKRI.
Relawan Jokowi menilai, sampai saat ini tidak ada tokoh ataupun sosok pemimpin yang bisa sejajar dengan Jokowi. Utje serta pengurus Bara JP menegaskan, hanya pada era Jokowi Indonesia timur ataupun barat tersentuh pembangunan.
“Saya berasal dari kawasan timur Indonesia, selama 69 tahun kami menjadi anak tiri. Baru pada kepemimpinan Jokowi, kami merasa menjadi anak kandung,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan pengurus Bara JP dari Papua, Frans yang mengatakan, selama ini mereka menjadi bagian NKRI yang terlupakan. Jokowi hadir untuk merangkul serta memperlakukan mereka sebagai bagian utuh dari NKRI.
Sementara itu, Ketua Bara JP Jawa Tengah, Sony Barata mengatakan, komunikasi relawan dengan Jokowi berlangsung sewajarnya. Tentang aspirasi tiga periode ini, menurut Sony, Jokowi tidak melarang tetapi juga tidak mendorong.
“Langkah kami pada prinsipnya atas sepengetahuan Pak Jokowi, beliau menyatakan tidak bisa untuk melarang aspirasi kami, tetapi juga tidak mendukung ataupun mendorong, karena selaku pemimpin beliau terikat dengan aturan,” katanya.