Jokowi Ungkap Ancaman Perubahan Iklim Sudah Nyata
News

Jokowi Ungkap Ancaman Perubahan Iklim Sudah Nyata

Bagikan:
Ancaman perubahan iklim
Presiden Jokowi saat membuka Festival LIKE (Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi EBT) Road to COP28 UNFCCC-Dubai UAE 2023. (Foto: Instagram Presiden Jokowi)

SERAYUNEWS– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, ancaman perubahan iklim sudah nyata dirasakan semua negara di dunia. Berbagai ancaman terjadi, mulai dari suhu yang semakin panas, kekeringan, hingga krisis pangan. Jadi semua pihak diminta mewaspadai dampak dari perubahan iklim tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, kenaikan suhu muka bumi juga menyebabkan es di kutub mencair dan air permukaan laut naik. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah hilangnya sejumlah pulau-pulau kecil di Kepulauan Pasifik. Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam mangrove di pesisir pantai.

Baca juga  Catatan Presiden Jokowi, Pembangunan Bandara VVIP IKN Harus Padukan Kearifan Lokal dan Modern

“Ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan oleh semua negara di dunia, antara lain menyebabkan terjadinya krisis pangan. Saya mengajak semua pihak untuk waspada dan menjaga lingkungan sekitar, antara lain dengan menggiatkan kembali penanaman pohon,” tulis Presiden Jokowi di akun instagramnya, Selasa (19/9/2023).

Rehabilitasi Hutan

Pihaknya menitipkan kepada para pegiat lingkungan, kepada ketua adat, kepada kelompok perhutanan sosial, para penyuluh, agar kita giatkan kembali rehabilitasi hutan, perbaikan hutan. “Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat, para pegiat lingkungan. Nanti kalau musim hujan datang, semua nanam pohon,” pintanya.

Hal itu telah disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Festival LIKE (Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi EBT) Road to COP28 UNFCCC-Dubai UAE 2023. Kegiatan itu digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/9/2023) sore.

Baca juga  IKN Diminati Ratusan Investor Asing, Jokowi Beri Prioritas Investor Dalam Negeri

Dijelaskan, pihaknya sudah memberi contoh di Denpasar. Indonesia memiliki persemaian yang satu tahun bisa memproduksi kira-kira enam juta bibit. Tak hanya di Denpasar, Indonesia juga memiliki persemaian lainnya, seperti Persemaian Mentawai di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat.

Presiden Jokowi menjelaskan, sebelum IKN dibangun, persemaian bibit sudah dibangun dulu. Kapasitas tempat persemaian tersebut yakni mencapai 15 juta bibit per tahun. “Bapak-Ibu bisa lihat sekarang ke Mentawir di Kalimantan Timur. Yang di dekat sini ada di Rumpin, di Bogor,” jelas orang nomor satu di Republik Indonesia ini.

Baca juga  Lakukan Pemerataan Perekonomian Nasional, Pembangunan IKN Jadi Solusi

Untuk di Rumpin Bogor kapasitasnya enam juta bibit per tahun. Ada sejumlah bibit tanaman, ada bibit albasia, ada bibit eukaliptus, ada bibit durian, semua di situ ada. Presiden Jokowi terus mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup di Indonesia agar tetap hijau.

“Sekali lagi, marilah kita jaga lingkungan hidup kita, baik yang biotik maupun abiotik, sehingga negara kita Indonesia ini tetap hijau, lingkungannya baik, udaranya bersih, dan kita bisa menikmati hidup di negara yang kita cintai ini,” tandasnya.

Editor: Kholil Rokhman

Terkini