Cilacap, serayunews.com
“Dalam rangka menggencarkan modernisasi koperasi, salah satunya KUD Mino Saroyo Cilacap ini yang kami pilih,” katanya kepada serayunews.com, Senin (22/11/2021).
Ia menjelaskan, dipilihnya KUD Mino Saroyo bukan tanpa alasan. Koperasi yang membidangi perikanan ini telah memiliki 14 unit usaha. Dengan jumlah anggota sekitar 8.428 orang dan nilai kepemilikan aset Rp28,8 miliar, bahkan KUD Mino Saroyo berhasil meraup omzet hingga Rp234,9 miliar.
“KUD Mino Saroyo sudah memiliki beberapa unit usaha, seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, hingga Warung Serba Ada atau Waserda dan unit simpan pinjam,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, selama ini KUD Mino Saroyo telah bekerjasama perusahaan perikanan asal Jepang dan PT Toxindo Prima, yang berperan sebagai offtaker. Ia juga meyakini bisnis yang dikelola oleh koperasi asal Cilacap ini sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan nelayan yang ideal. Seperti mulai dari pelelangan ikan, penyediaan sarana dan prasarana, fasilitas penangkapan ikan, hingga kebutuhan bahan bakar.
“Ini sangat berpotensi untuk kami jadikan koperasi perikanan nasional, kedepannya kami juga berikan pendampingan untuk sertifikasi ekspor,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KUD Mino Saroyo Untung Jayanto menyebutkan, pihaknya menyambut baik program dari Kemenkop UKM mengenai sertifikasi ekspor. Hal itu dikarenakan sertifikasi adalah satu hal penting dalam menjaga kualitas ikan agar memenuhi standar ekspor.
“Harapanya setelah program ini berjalan, nelayan dan anggota kami dapat lebih sejahtera. Terima kasih juga atas kepercayaan yang diberikan Kemenkop UKM dan Pemkab Cilacap,” jelasnya.