SERAYUNEWS– Kota Bandung memancarkan euforia luar biasa usai Persib Bandung memastikan gelar juara Liga 1 musim 2024/2025. Perayaan kemenangan digelar secara meriah namun tetap tertib, Minggu (25/5/2025), diikuti puluhan ribu Bobotoh dari berbagai penjuru Jawa Barat.
Pawai juara dimulai dari Balai Kota Bandung dan berakhir di pelataran Gedung Sate. Hadir dalam momen spesial itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Manajer Persib Umuh Muchtar.
Mereka memberikan apresiasi kepada Bobotoh atas dukungan dan ketertiban mereka selama perayaan berlangsung.
Dari atas sisingaan, tandu tradisional khas Sunda yang biasa digunakan dalam arak-arakan, Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi), menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih. Pawai dilaksanakan dengan tertib. Orang Jawa Barat mah balageur,” ujar KDM penuh semangat, mengacu pada karakter santun dan tertib warga Jabar.
Sebagai bentuk penghargaan pribadi atas pencapaian Persib, KDM mengumumkan pemberian kadeudeuh (bonus) senilai Rp1 miliar dari kantong pribadinya, tanpa melibatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tak hanya itu, ia juga menggagas tambahan bonus Rp1 miliar dari hasil urunan (patungan) para pejabat Pemprov Jabar.
“Bonus bukan dari APBD, tidak boleh itu. Ini dari saya pribadi satu miliar rupiah. Saya juga minta Pak Sekda untuk koordinasi agar para pejabat Pemprov ikut menambahkan satu miliar lagi. Semuanya non-APBD,” jelasnya dikutip dari laman Persib Bandung.
Pernyataan itu langsung disambut meriah oleh ribuan Bobotoh dengan yel-yel: “Juara! Juara! Juara!”
Langkah Dedi Mulyadi mendapat banyak pujian karena menegaskan komitmen pribadi dalam mendukung prestasi olahraga tanpa membebani keuangan daerah.
Langkah ini juga dinilai sebagai bentuk kepemimpinan yang inspiratif dalam membangun semangat sportivitas.
Sementara itu, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengungkapkan rasa harunya atas kedisiplinan para suporter. Ia memuji Bobotoh karena tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama konvoi berlangsung.
“Bobotoh tetap di hati Persib. Terima kasih semuanya sudah tertib dan pulang dengan aman. Hidup Persib!” ujar Umuh penuh semangat.
Ia juga berterima kasih kepada Gubernur Dedi Mulyadi yang telah memberikan dukungan luar biasa untuk klub kebanggaan Jawa Barat tersebut.
“Insyaallah tahun depan kita juara deui (lagi),” tambahnya, disambut sorakan para pendukung.
Menambah semarak perayaan, pelatih legendaris Persib, Indra M. Tohir atau akrab disapa Abah Tohir, turut hadir bersama para mantan pemain yang berjaya di era 1990-an.
Mereka antara lain: Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana, Dadang Kurnia, Yadi Mulyadi, Sutiono Lamso, Robby Darwis, dan lainnya.
Abah Tohir dikenal sebagai pelatih yang membawa Persib menjuarai kompetisi Perserikatan 1993/94 dan Liga Indonesia 1994/95 secara beruntun.
Keberhasilan ini kini diulang Pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak, yang sukses membawa Persib meraih gelar Liga 1 dua musim berturut-turut: 2023/2024 dan 2024/2025.
Para legenda tersebut turut naik ke panggung dan menyapa Bobotoh sambil menghidupkan kembali kenangan masa kejayaan klub.
Yusuf Bachtiar, gelandang legendaris Persib yang identik dengan nomor punggung 8, menyampaikan pesan menyentuh kepada para suporter. Ia mengajak Bobotoh untuk terus mendukung Persib dengan cara yang sportif dan santun.
“Mari dukung Persib sampai kapan pun. Jangan rasis dan jangan merusak. Karena Persib itu Pangeran Biru, dan seorang pangeran harus bersikap kesatria,” ujar Yusuf di hadapan ribuan suporter.
Meskipun pernah merasakan euforia perayaan juara di masa lalu, Yusuf mengaku tetap merinding melihat semangat luar biasa Bobotoh hari ini.
“Jujur, kami tetap merinding. Terima kasih untuk Persib yang telah mengundang kami pada momen spesial ini,” tambahnya haru.
Perayaan juara Persib Bandung kali ini bukan hanya menjadi pesta kemenangan, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Dukungan Gubernur, ketertiban Bobotoh, serta hadirnya para legenda menambah nilai historis dan emosional pada momentum ini.
Ke depan, tantangan Persib tentu semakin besar. Namun dengan dukungan semua pihak, terutama loyalitas Bobotoh yang tidak pernah padam, optimisme untuk “juara deui” bukan sekadar mimpi.