Empat rumah tersebut adalah milik Marhadi (65 ), Hartono (40) Lasmi (45), dan Ropinah (50). Tidak hanya itu, satu kandang kambing milik Dalari juga ikut terancam.
Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistisk Budi Wahyono mengatakan, ambrolnya tebing yang terjadi pada Selasa (29/12/2020) sekitar pukul 16.30 WIB ini berawal dari pergerakan tanah setelah lebih dari 5 jam wilayah Desa Bedana diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Tak lama berselang, tebing yang retak tersebut ambrol dan mengancam empat rumah di bawahnya, termasuk satu kandang kambing milik warga.
“Tebing setinggi 4 meter ini longsor setelah sebelumnya ada rekahan akibat pergerakan tanah, saat ini empat rumah yang dihuni 8 kepala keluarga sudah dikosongkan,” katanya.
Menurutnya, pengosongan ini dilakukan sebagai tindakan antisipasi akan adanya longsor susulan yang dapat membahayakan warga.
Untuk mencegah terjadinya longsor, sejumlah warga bersama dengan relawan melakukan pembersihan material serta membuat saluran air, termasuk menutup longsoran dengan menggunakan terpal.
“Kita himbau warga yang ada di bawah talud yang longsor untuk mengungsi pada tempat yang lebih aman, khususnya saat malam hari dan hujan lebat,” katanya.