SERAYUNEWS-Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) Purbalingga yang sejak beberapa waktu lalu non aktif akan dibuka lagi. Fasilitas transportasi udara tersebut akan dioperasikan untuk melayani penerbangan pariwisata dengan tujuan dari berbagai kota menuju Purbalingga.
Demikian disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekrarf) Sandiaga Uno di Kabupaten Purbalingga, Jumat (12/7/2024). Bupati Tiwi menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi atas kebijakan yang akan diambil Kemenparekraf tersebut.
“Ini bisa semakin meramaikan pariwisata di Kabupaten Purbalingga,” ungkapnya.
Sementara itu Sandiaga Uno menyampaikan pihaknya mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Purbalingga. Salah satu kebijakan yang disiapkan untuk mendukung kebijakan itu adalah dengan membuka jalur penerbangan pariwisata melalui Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) yang ada di wilayah tersebut.
“Kabupaten Purbalingga sudah memiliki destinasi wisata yang menarik. Selain itu Produk UMKM sudah mendunia serta sudah ada event yang menarik seperti Festival Gunung Slamet (FGS). Saya sudah diskusikan untuk mengundang maskapai penerbangan untuk membuka jalur penerbangan wisata ke Kabupaten Purbalingga melalui Bandara Soedirman,” katanya.
Mengenai realisasi kebijakan itu, Sandiaga mengatakan akan dilaksanakan sebelum masa jabatannya berakhir. Dengan demikian Bandara Soedirman dapat diaktifkan kembali, terutama untuk melayani jalur penerbangan pariwisata. “Ini sudah saya sampaikan juga kepada sejumlah pihak,” ujarnya.
Sebelumnya Bandara JBS Purbalingga diujicobakan melayani feeder perjalanan umrah pada bulan Agustus 2023. Namun fungus tersebut tidak berlangsung mulus. Saat ini bandara tersebut belum melayani penerbangan komersial. Oleh karena itu rencana membuka penerbangan pariwisata di bandara tersebut disambut gembira.
Bandara Soedirman diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo tahun 2021. Saat awal operasional tingkat okupansi pesawat mencapai 69 – 75%. Namun adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19 yang mensyaratkan ketat untuk perjalanan udara sempat menurunkan minat pengguna layanan transportasi udara di bandara itu.