Purbalingga, serayunews.com
“Pembukaan festival film yang memasuki tahun ke-16 ini rencana berlangsung di pelataran Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman Rembang, Purbalingga pada Sabtu (6/8/2022) malam,” kata Direktut FFP Nanki Nirmanto, dalam keterangan pers pada serayunews.com, Selasa (2/8/2022).
Turut mendukung gelaran FFP 2022, sejumlah pelukis Purbalingga pada Minggu (7/8/2022) akan mengikuti program Melukis Soedirman. Dalam kegiatan ini ada aksi melukis perjalanan perjuangan pahlawan Jenderal Soedirman sekaligus sebagai “atraksi budaya” di MTL Pangsar Jenderal Soedirman.
Pembukaan festival ini mengawali program gelaran Layar Tanjleb selama tiga pekan di lima kabupaten Banyumas Raya, yaitu Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas. Sepekan terakhir akan berada di Bioskop Misbar Purbalingga hingga malam penganugerahan.
Ia juga mengungkapkan, perbedaan FFP tahun-tahun sebelumnya, program unggulan Layar Tanjleb tahun ini membutuhkan tempat untuk menggelar layar yang relatif luas. “Lapangan sepakbola desa menjadi pilihan yang paling tepat,” jelasnya.
Selain memberi kesempatan luas kepada warga desa menyaksikan film-film lokal dan nasional, ujar Nanki, juga memberi ruang bagi para pedagang kecil atau UMKM untuk menjajakan produknya.
Mengawali pemutaran film setiap titik Layar Tanjleb, akan ada kesenian tradisi khas masing-masing desa. Sehingga harapannya, film mampu menjadi lokomotif ekonomi kreatif di wilayah Banyumas Raya.
Pada program utama, yaitu kompetisi pelajar setingkat SMA se-Banyumas Raya, secara kuantitas pada FFP tahun ini, sedikit menurun. Hal ini mungkin karena selama pandemi, kegiatan ekstrakurikuler belum aktif. Namun secara kualitas, film-film karya pelajar, baik fiksi maupun dokumenter kembali meningkat.
Direktur Program FFP Nur Muhammd Iskandar, tercatat 16 film pelajar Banyumas Raya yang didaftarkan dan jumlah masing-masing kabupaten bervariatif. “Sebelum dinilai dewan juri, film-film tersebut sudah melalui proses kurasi. Dan menghasilkan 12 film hasil kurasi. 7 film fiksi pendek dan 5 film dokumenter pendek,” ungkapnya.
Sementara film non-kompetisi kiriman dari pembuat film pendek, dokumenter, dan animasi seluruh Indonesia, lanjut Iskandar, ada 39 film.
“Menghasilkan 15 film lolos kurasi dan akan diputar di program-program FFP 2022,” terangnya.
Akan ada program Jagongan Banyumasan yaitu Temu Pembuat Film Pelajar bagi para pembuat film lintas angkatan, lintas sekolah se-Banyumas Raya, program pemutaran film anak, dan focus on bagi pembuat film dari luar kota. Serta penghargaan Lintang Kemukus bagi seniman tradisi dan modern Banyumas Raya.
Festival Film Purbalingga ini diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda (CLC Purbalingga), Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) dengan dukungan Kedung Film Kebumen, Singgasana Multimedia Cilacap, Art Film Banjarnegara, Bioskop Misbar Purbalingga, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.