
SERAYUNEWS – Panitia penyelenggara Pemilihan Duta Wisata setiap tahun mengumumkan hasil pemenang yang akan menjadi wajah promosi budaya dan pariwisata daerah.
Pada Grand Final Kakang Mbekayu Banyumas 2025, dua nama berhasil tampil paling menonjol dan mendapat gelar tertinggi. Mereka resmi menyandang status duta wisata untuk Kabupaten Banyumas.
Nama pertama adalah Ridho Andika Satria. Ridho mewakili kampus Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto.
Ia menunjukkan performa unggul sejak babak awal hingga final, dan berhasil mengungguli kandidat lain di kategori Kakang.
Nama kedua adalah Syifa Dyah Puspita. Syifa berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
Ia memperoleh gelar Mbekayu setelah melewati rangkaian seleksi ketat dan menunjukkan keunggulan di berbagai aspek penilaian.
Penyeleksian Duta Wisata Banyumas 2025 berjalan dengan prosedur ketat. Kompetisi dimulai dengan pendaftaran pada bulan September.
Selanjutnya peserta disaring dari tahap awal menuju penyisihan, hingga tersaring menjadi 10 besar, 5 besar, lalu 3 besar sebelum mencapai Grand Final.
Penilaian menilai berbagai aspek. Peserta diuji pengetahuan umum, wawasan budaya serta pariwisata Banyumas, kemampuan berbahasa (termasuk bahasa Inggris), psikotes, dan kemampuan komunikasi serta kepercayaan diri.
Pada sesi final, kemampuan mereka dalam mempresentasikan gagasan promosi serta potensi kontribusi terhadap pengembangan pariwisata menjadi pertimbangan utama. Ridho dan Syifa tampil paling menonjol di semua aspek tersebut.
Sebagai pemenang, Ridho dan Syifa akan menjalankan peran sebagai duta wisata resmi Banyumas selama periode 2025-2026.
Mereka memiliki tanggung jawab mempromosikan potensi wisata, budaya, dan kearifan lokal kepada publik baik di tingkat lokal, provinsi, maupun potensi nasional.
Mereka juga akan menjadi penghubung antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat.
Peran tersebut mencakup pengembangan acara budaya, promosi wisata melalui media sosial maupun kegiatan langsung, serta menginisiasi proyek-proyek pariwisata seperti homestay, wisata budaya, atau pengenalan produk lokal.
Pejabat daerah menghendaki agar keduanya mampu tampil sebagai wajah Banyumas yang menunjukkan kreativitas, inovasi, serta semangat untuk memajukan sektor pariwisata daerah.
Berbekal gelar dan kepercayaan ini, Ridho dan Syifa punya peluang besar memberi dampak positif bagi Banyumas.
Kedudukan mereka sebagai Duta Wisata membuka peluang besar. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, mereka bisa membawa nama Banyumas ke tingkat provinsi bahkan nasional.
Program-program kreatif dan kolaboratif bisa mengangkat potensi alam, budaya, dan ekonomi lokal.
Namun tantangan juga menunggu. Mereka harus membuktikan bahwa gelar bukan sekedar status.
Gagasan promosi wisata harus berjalan nyata, melibatkan masyarakat, dan bermanfaat. Mereka perlu konsistensi, kerja keras, serta koordinasi dengan berbagai pihak.
Keberhasilan mereka sangat tergantung pada dukungan stakeholder dan keberlanjutan program yang mereka jalankan.
Penetapan Ridho Andika Satria dan Syifa Dyah Puspita sebagai Duta Wisata Banyumas 2025 memberi harapan baru bagi promosi pariwisata dan budaya di Banyumas.
Dengan semangat, kreativitas, dan komitmen mereka, masyarakat bisa ikut serta mendukung upaya memperkenalkan keindahan Banyumas ke publik luas.
Kini, tanggung jawab lanjut ke mereka untuk mewujudkan visi dan gagasan mereka menjadi aksi nyata di lapangan.***