SERAYUNEWS– Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil karya warga binaan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan, Riko Purnama Candra, melakukan kunjungan studi tiru ke Lapas Kelas I Tangerang.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi Lapas Karanganyar dalam memperkuat pengelolaan Workshop FABA (Fly Ash Bottom Ash), unit produksi yang memanfaatkan limbah abu batu bara menjadi berbagai produk konstruksi bernilai ekonomis seperti paving block dan batako.
Dalam kesempatan itu, Kalapas Riko secara langsung meninjau proses produksi dan sistem manajemen yang diterapkan di Lapas Tangerang. Ia mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai, baik dari sisi kualitas produk maupun tata kelola kerja warga binaan.
“Kualitas produk yang dihasilkan di sini luar biasa, baik dari kekuatan, kerapatan, hingga finishing-nya. Ini menjadi motivasi besar bagi kami di Nusakambangan untuk terus belajar dan berbenah,” ujar Riko, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, produk FABA di Lapas Tangerang telah mencapai kategori K300 hingga K400, melampaui standar yang saat ini masih dikembangkan di Workshop Nusakambangan Berdaya. Hasil tersebut menunjukkan adanya inovasi dan disiplin tinggi dalam setiap tahapan produksi.
Lebih lanjut, Riko menegaskan komitmen pihaknya untuk meningkatkan pemberdayaan warga binaan agar lebih produktif dan berorientasi pada kualitas. Pengawasan proses produksi pun akan diperketat, termasuk dalam hal kerja sama dengan pihak ketiga, seperti PLN, yang menjadi mitra penyedia bahan baku FABA.
“Kami ingin produk FABA dari Nusakambangan memiliki daya saing tinggi di pasaran, baik dari segi mutu maupun harga. Dengan penerapan ilmu dan formula yang tepat, saya yakin hasilnya akan lebih maksimal,” tambahnya.
Melalui kunjungan studi tiru ini, Lapas Karanganyar Nusakambangan berharap dapat mengadopsi praktik terbaik dari Lapas Tangerang untuk diterapkan di lingkungan Nusakambangan. Tujuannya tak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga menciptakan model pembinaan yang produktif, bernilai ekonomi, dan berkelanjutan.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Lapas Karanganyar dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan secara modern yakni membina, memberdayakan, dan memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.