SERAYUNEWS- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Cilacap, mangalami peningkatan sejak awal tahun 2024. Hingga saat ini, sudah ada ratusan kasus, bahkan puluhan pasien masih menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Direktur RSUD Cilacap, dr. Moch Ichlas Riyanto mengatakan, hingga saat ini banyak pasien yang rujuk ke RSUD Cilacap karena terjangkit DBD.
“Saat ini RSUD Cilacap menangani ada 36 pasien, mulai dari anak-anak dan orang dewasa. Untuk kondisinya semua stabil,” ujar dr. Moch Ichlas Riyanto kepada serayunews.com, Rabu (12/6/2024).
Lebih lanjut, dr. Moch Ichlas menjelaskan, pasien DBD yang dirujuk ke RSUD Cilacap rata-rata mengalami gejala demam panas yang tak kunjung turun. Selain itu gejala lain seperti mual, pusing dan penurunan cairan.
“Untuk penanganan kita lihat dari kondisinya masing-masing pasien. Trombositnya, kecukupan cairan juga kita penuhi sambil memantau,” imbuhnya.
Ichlas mengatakan, untuk penanganan penyakit akibat virus dari nyamuk Aedes Aegypti ini, biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari dari puncak demamnya.
“Penanganan pertama memperbaiki kebutuhan cairan, mengurangi gejala, meningkatkan trombosit supaya stabil. Minimal 150 ribu kita pacu, biasanya kalau melewati 3 hari kondisinya membaik,” ujarnya.
Ichlas menambahkan, bahwa sejak awal tahun 2024, RSUD Cilacap menangani pasien DBD ada sebanyak 25 sampai 30 pasien per bulannya. Dan selama penanganan terdapat 1 pasien yang meninggal dunia, karena berpenyakit penyerta.
“Pasien merata dari beberapa wilayah, baik Cilacap kota maupun Cilacap timur. Untuk wilayah barat, tercover di RSUD Majenang. Ada satu pasien meninggal dunia bulan kemarin, karena ada penyakit penyerta,” ujarnya.
Sedangkan terkait ruang perawatan, sesuai dengan kondisi pasien. Anak-anak di bangsal anak, dan pasien dengan penyakit penyerta dengan penanganan dokter spesialis.