Purbalingga, serayunews.com
Plt Dirut RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata drg Hanung Wikantono, menyampaikan tidak hanya di Purbalingga, hampir seluruh rumah sakit di Indonesia semua mengalami peningkatan kebutuhan. Sampai-sampai, pemerintah pusat mengimbau kebutuhan untuk industri dialihkan sementara untuk rumah sakit.
“Penggunaan oksigen saat ini rata-rata per hari adalah 1.400 meter kubik per hari atau setara 200 tabung oksigen per hari,” katanya, Kamis (22/07/2021).
Dia menambahkan, jumlah pemakaian tersebut naik sekitar 70 kali lipat dibandingkan penggunaan harian. Sebelum masa pandemi Covid-19, penggunaan oksigen hanya 20 meter kubik per hari.
“Sebelum pandemi penggunaan oksigen hanya 600 meter kubik per bulan. Hal ini menunjukkan pemakaian meningkat sangat tinggi,” ujarnya.
Hanung menjelaskan, peningkatan kebutuhan oksigen dikarenakan banyaknya pasien positif. Terlebih ketika kondisi pasien yang cukup parah, yakni yang saturasinya rendah. Mereka harus terus disuplai oksigen dengan alat bantu pernafasan.
“Pasien yang saturasinya turun perlu banyak, apalagi yang di ICU bisa lima kali lipat,” kata Hanung.
Mengantisipasi kelangkaan ini, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah skenario untuk pengadaan oksigen. Diantaranya, adalah dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengadaan oksigen. Sehingga, tidak tergantung dari alokasi oksigen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Dari sana (Pemerintah pusat, red) tetep, kita upayakan ini juga, jadi kan bisa ada tambahan,” ujarnya.
Hal senada dialami RSUD Panti Nugroho, selama masa pandemi ini. Direktur RSUD Panti Nugroho dr Jusi Febrianto menjelaskan, selama pandemi ini penggunaan harian oksigen mencapai 50-70 tabung per hari.
RSUD Panti Nugroho sempat menjadi sorotan, beberapa waktu lalu. Sebab, RSUD yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta ini, sempat kehabisan stok oksigen dan sempat meminjam stok milik Puskesmas, agar pasien tetap terlayani oksigen.