SERAYUNEWS- Pembangunan tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang ada di Kampung Poncol Desa Batur Banjarnegara dimulai. Kegiatan senilai Rp 6,7 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 ini, di awali dengan pelatakan batu pertama oleh Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, Jumat (7/6/2024).
Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi mengatakan, pembangunan PPKT dari DAK ini merupakan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat. Ini satu upaya dalam pembenahan permukiman, khususnya di Desa Batur Banjarnegara.
“Pemerintah terus berupaya membantu dan membangun kawasan permukiman yang perlu untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Banjarnegara,” katanya.
Menurutnya, para ASN termasuk para pejabat mulai bupati, camat, hingga, kepala desa adalah abdi masyarakat. Sehingga pejabat ini harus membantu melayani masyarakat dan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga rakyat merasa aman, tentram, dan sejahtera.
“Maka kita terus berkoordinasi dan berkonsultasi sejak tahun 2023 agar bantuan kepada pemerintah pusat melalui proposal yang kita kirimkan bisa berhasil. Alhamdulillah, bantuan melalui DAK ini sudah turun dan hari ini kita laksanakan batu pertama,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga meminta agar masyarakat ikut menjaga dan berpartisipasi dalam pembangunan. Sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar aman dan memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Kita jaga bersama, kalau ada bangunan yang kurang apik yo diingatke, kalo ada yang kurang bener yo dibenerke. Sehingga hasilnya dapat berguna dan bermanfaat dengan baik. Itu harapan kita selaku pemerintah daerah, kita hanya fasilitator untuk melakukan bagaimana kerja pemerintah daerah untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Plt Kepala DPKPLH Banjarnegara, Tulus Sugiharto mengatakan, pada tahun anggaran 2024 ini, Kabupaten Banjarnegara menerima dana DAK Tematik PPKT dengan nilai Rp 6.681.844.384. Anggaran ini untuk Kampung Poncol, Desa Batur. Di lokasi kegiatan ini, terdapat 370 jiwa dengan 108 Kepala Keluarga.
“DAK Tematik PPKT merupakan kolaborasi antara pemerintah Pusat dengan pemerintah daerah untuk penanganan permukiman, khususnya di Kampung Poncol RT 9 RW 03. Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu mengawal prosesnya dari awal,” katanya.
Menurutnya, anggaran sebesar itu untuk kegiatan pembangunan penanganan permukiman, meliputi bidang perumahan. Untuk peningkatan kualitas RTLH 6 unit yang masing-masing menerima Rp 20 juta, rehab konstruksi 13 unit masing-masing Rp 20 juta.
Kemudian pembangunan baru backlog 5 unit masing-masing Rp 50 jtua, dan pembangunan baru (insitu) sebanyak 23 unit dengan masing-masing menerima Rp 50 juta.
Selain itu, pada bidang air bersih juga dilakukan pembangunan Sarana Air Minum (SAM) sebanyak 1 unit dengan anggaran Rp 272.516.000.
Pengelolaan air limbah dengan membangun instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal sebanyak 2 unit. Masing-masing mendapatkan alokasi anggaran Rp 599.262.281 dan Rp 584.457.719.
Tak hanya itu, dalam DAK PPKT ini juga pembangunan TPS 3 R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle. TPS 3 R ini merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan.
Ini melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan mendapatkan alokasi 1 unit Rp 600 juta.
“Masalah drainase lingkungan dan jalan juga mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp 1,8 miliar yang pengerjaanya dilakukan dengan sistem kontraktual,” katanya.