Cilacap, serayunews.com
Hadir dalam kesempatan tersebut, instansi lain seperti Pengadilan Negeri Cilacap, Polresta Cilacap, Dinas kesehatan. Kemudian, serta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Cilacap, Sunarko mengatakan, pihaknya memusnahkan barang bukti Sabu 88,08459 gram, Alprazolam 195 butir, Dextromethorphan 8.301 butir. Lalu, DMP Nova 2.414 butir, Dumolid 20 butir, Eximer 1.426 butir, Frixitas 10 butir, Hexymer 6.528 butir. Kemudian, Ifrasyl 2.450 butir, Merlopam sebanyak 5 butir.
“Kemudian pil MF 2.209 butir, Mextril 764 butir, Pil Putih 325 butir, Prohiper 105 butir, Riklona 128 butir, Tramadol 1.123 butir. Lalu, Thrihexyphenidyl 254 butir, Valdimex 45 butir, Validex Diazepam 14 butir, Yarindo 700 butir,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: [insert page=’punya-potensi-besar-pemkab-cilacap-bakal-tingkatkan-budidaya-sidat’ display=’link’ inline]
Selain itu, lanjutnya, barang bukti yang telah berkekuatan hukum yang juga mereka musnahkan adalah jamu 32 karton dan 127 dus jamu jadi, 1 karung produk setengah jadi, 28 ikat. Lalu, 18 rol dan 12 karton produk kemasan, serta 5 karung bahan baku dan 8 karton pil kosong.
“Lalu barang bukti bong sebanyak 6 buah, timbangan 2 unit, 11 botol bekas, senjata tajam 5 buah. Kemudian, kempu kosong ukuran 1.000 liter sebanyak 44 buah, ponsel 18 buah, baju dan tas 43 buah dan 8 ATM,” ungkapnya.
Menurutnya, pemusnahan barang bukti bertujuan menyelesaikan perkara tindak pidana pada benda sitaan dan barang bukti secara tuntas dan optimal.
Mekanisme pemusnahan, katanya, untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang diselenggarakan secara profesional, akuntabel dan transparan. Selain itu, guna mencegah adanya penyalahgunaan terhadap benda sitaan dan barang bukti yang sudah inkracht.