SERAYUNEWS- Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Cilacap, terus meluas. Data BPBD Cilacap, hingga saat ini sudah ada 11 desa di tujuh Kecamatan di Cilacap yang mendapat bantuan air bersih.
Permintaan air bersih pun bakal meningkat, seiring terjadinya musim kemarau yang kemungkinan akan terjadi sampai beberapa bulan ke depan.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Bayu Prahara mengatakan, data rekapitulasi pengiriman air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan saat ini mencapai 190.000 liter. Pembiayaannya bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap.
“Hingga saat ini, jumlah total distribusi air bersih di Kabupaten Cilacap sebanyak 38 tangki atau setara dengan 190.000 liter, untuk 2.306 KK 8.392 Jiwa di 11 Desa di tujuh Kecamatan,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).
Bayu menyebut, permintaan air bersih terus meningkat seiring dengan rendahnya curah hujan di musim kemarau yang kemungkinan akan terjadi hingga November 2024.
“Permintaan masih ada, hari ini kita distribusi empat tangki untuk dua desa, yaitu Desa Panikel Kampung Laut dan Desa Karangkemiri Jeruklegi,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan pemetaan wilayah rawan oleh BPBD, ada sekitar 105 desa tersebar di 20 kecamatan di Cilacap berpotensi rawan kekeringan. Meski demikian, sebagian wilayah terjangkau PDAM, misalnya di Bantarsari dan Kampung Laut.
Untuk mengantisipasinya, BPBD mengalokasikan anggaran sekitar Rp58 juta untuk 5.000 tangki atau setara 2,5 juta liter air bersih.
Dalam menghadapi musim kemarau ini, masyarakat diimbau agar bijak dalan penggunaan air. Serta dapat menampung air untuk, untuk kebutuhan sehari-hari.