SERAYUNEWS – Daun kelor (moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.
Manfaatnya sangat beragam, mulai dari membantu mengatasi masalah pencernaan, mencegah infeksi bakteri, mengurangi peradangan, hingga menurunkan kadar gula darah.
Tanaman ini bahkan sering disebut sebagai superfood karena kaya akan berbagai nutrisi penting, seperti vitamin A, C, B6, protein, zat besi, dan magnesium.
Namun, ada beberapa kelompok orang sebaiknya menghindari konsumsi daun kelor. Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu mungkin tidak disarankan untuk mengonsumsi herbal ini, mengingat risiko efek samping dapat memperburuk gejala.
Meskipun daun kelor kaya manfaat, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan risiko efek samping bagi kesehatan. Terlalu banyak mengonsumsi daun kelor dapat memicu reaksi negatif di dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi daun kelor.
1. Diare dan Masalah Pencernaan Lain
Daun kelor memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 17,2 miligram (mg) per 100 gram (g).
Jika dalam jumlah berlebihan, kadar zat besi yang tinggi ini dapat menyebabkan diare serta gangguan pada lambung.
2. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kondisi di mana tubuh mengalami penumpukan zat besi secara berlebih. Kondisi ini dapat merusak organ vital seperti jantung, hati, dan pankreas.
3. Interaksi Obat
Daun kelor dapat berpengaruh terhadap efektivitas beberapa jenis obat, seperti obat diabetes dan obat penurun tekanan darah.
Ketika bersamaan dengan daun kelor, obat-obatan tersebut dapat mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan hipotensi (tekanan darah terlalu rendah).
Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak semua orang boleh mengonsumsi daun kelor. Berikut adalah beberapa kelompok orang yang sebaiknya menghindari daun kelor.
1. Ibu Hamil
Pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, daun kelor biasanya aman. Namun, ibu hamil sebaiknya menghindari selama trisemester pertama.
Bagian lain dari tanaman kelor seperti akar, kulit batang, dan bunga berisiko karena mengandung senyawa yang bisa memicu kontraksi rahim.
2. Pengidap Hipotiroid
Hipotiroid adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hormon tiroid. Pengidap hipotiroid sering kali merasa lelah, sensitif terhadap suhu dingin, dan mengalami penambahan berat badan.
Mengonsumsi daun kelor dapat memperburuk kondisi ini karena mengandung senyawa tertentu yang dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan memperparah gejala hipotiroid.
3. Pengidap Diabetes yang Mengonsumsi Obat
Daun kelor dapat menurunkan kadar gula darah. Meskipun bermanfaat untuk mengatasi lonjakan gula darah pada penderita diabetes, jika bersamaan dengan obat diabetes, daun kelor bisa menyebabkan kadar gula darah turun drastis.
Hal ini berisiko memicu hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah menjadi terlalu rendah.
4. Pengidap Hipertensi yang Mengonsumsi Obat
Daun kelor juga memiliki khasiat dalam menurunkan tekanan darah. Meskipun dapat membantu mengontrol tekanan darah, jika bersamaan dengan obat hipertensi, daun kelor dapat menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah atau hipotensi.
Ternyata, kelompok orang tertentu sebaiknya menghindari konsumsi daun kelor.
Oleh karena itu, sebaiknya bagi siapa pun yang menderita penyakit tertentu atau bagi ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi sayuran ini.***