SERAYUNEWS-Krisis air bersih masih terjadi di Kabupaten Purbalingga akibat musim kemarau yang belum usai. Kondisi tersebut menyebabkan antrean warga untuk mendapatkan pasokan air bersih semakin panjang. Petugas tiap hari juga berkeliling desa untuk mengirimkan bantuan air bersih ke warga yang membutuhkan.
“Sebanyak 51 desa di 13 kecamatan terdampak kekeringan. Kami terus bersiaga dan mengoordinasikan pengiriman bantuan air bersih setiap hari,” kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko, Rabu (20/9/2023).
Pengiriman bantuan air bersih disesuaikan dengan jadwal. Petugas BPBD dengan bantuan sejumlah organisasi lain berkeliling desa untuk memasok air bersih. “Kami tidak ingin ada warga yang tidak mendapatkan pasokan air bersih,” ungkapnya.
Hingga Senin (18/9/2023) telah dikirimkan 646 tangki air bersih sebanyak 2.957.000 liter kepada warga yang membutuhkan. Bantuan tersebut juga dikirimkan oleh sejumlah lembaga. Di antaranya PMI, Baznas, Polres Purbalingga, Brimob Banyumas, Laziz Jateng, BPJS Kesehatan, Korpri Purbalingga serta sejumlah organisasi dan lintas komunitas yang lain.
“Total warga yang menerima bantuan air bersih sejumlah 10.296 KK atau 33.547 Jiwa,” terangnya.
Mengenai bertambahnya desa yang mengalami kekeringan, menurutnya karena mengeringnya sumber air warga. Beberapa hari lalu memang sejumlah wilayah Kabupaten Purbalingga sudah mulai hujan ringan.
“Namun belum bisa mengatasi krisis air bersih di sejumlah wilayah yang sudah mengalami kekeringan,” imbuhnya.