Cilacap, serayunews.com
Beruntung, sekitar pukul 07.30 WIB hujan mulai reda, meski gelombang perairan masih tinggi, pengaruh dari air pasang. Sepuluh menit berikutnya mereka sudah berpindah ke perahu nelayan bersama sejumlah barang yang diperlukan. Di tengah terjangan gelombang tinggi, perahu membawa rombongan Patrapala mantap membelah perairan menuju Dermaga Karang Tengah, Pulau Nusakambangan. Sekitar 15 – 20 menit terombang-ambing melawan gelombang, rombongan tiba di dermaga dalam kondisi basah kuyup.
“Tak masalah, ini sudah biasa. Justru di situlah serunya perjalanan ini,” kata Verslandy Andrians, Koordinator Program, Patrapala Cilacap.
Hari itu, Patrapala menggelar agenda penting sebagai wujud cinta tanah air pada momentum HUT ke-77 RI, yaitu pengibaran bendera Merah Putih di Menara Suar Cimiring, Nusakambangan.
“Setiap tahun kami ingin hadirkan sesuatu yang beda. Tahun lalu pengibaran bendera di area wall climbing Lomanis, dan tahun sebelumnya pengibaran bendera raksasa di area apartemen Patra Lomanis Residence,” jelas Landy.
Setelah beristirahat selama 15 menit di Dermaga Karang Tengah, Landy dan kawan-kawan selanjutnya memulai perjalanan menuju menara suar dengan berjalan kaki. Turut serta dalam kegiatan ini adalah Hulubalang Nusakambangan dari Kodim 0703/Cilacap, Serda Suparno (Pepen) dan Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah, Faisal Abdullah.
Menyusuri hutan Nusakambangan sisi timur dengan ketinggian 100 – 150 m di atas permukaan laut sejauh lebih dari 3 km, menjadi pengalaman petualangan yang menyenangkan. Hutan Nusakambangan tidak hanya menyajikan pemandangan indah dan sejuk dengan deretan gagah pohon-pohon besar, namun aneka satwa endemik, seperti burung Elang Jawa, Lutung, dan lain-lain. Kesempatan ini juga digunakan untuk melihat kembali patok pembatas antara Cagar Alam Nusakambangan Timur dengan wilayah Kementerian Hukum & HAM yang masih berdiri utuh dan kokoh.
Setelah 1 jam perjalanan di ketinggian, rombongan tiba di lokasi yang dituju, Menara Suar Cimiring. Gerbang besi berada di bagian depan dengan sebuah plang bertuliskan ‘Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Direktorat Kenavigasian, Mensu Cimiring’. Menara suar yang berada di bawah kewenangan Kantor Distrik Navigasi Kelas III Cilacap ini dibangun tahun 1857 pada elevasi 170 m di atas permukaan laut.
Di sinilah Patrapala dipimpin oleh Verslandy kemudian melakukan prosesi pengibaran bendera merah putih berukuran 1,8 m x 1,3 m di ketinggian menara 8 m.
“Ini menjadi wujud semangat kami dalam memperingati HUT ke-77 RI, mengibarkan bendera Merah Putih di Menara Suar Cimiring. Mengapa di menara suar? Karena ini merupakan spot menarik dan kami ingin mengenalkan kepada masyarakat luas sekaligus menyebarluaskan arti penting fungsi menara suar di mana PT KPI RU IV Cilacap sebagai salah satu penggunanya. Khususnya dalam kegiatan pelayaran dan navigasi laut,” ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi kepada petugas navigasi, Patrapala juga menyerahkan bantuan peralatan perawatan dan cinderamata.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada petugas navigasi sebagai garda terdepan menjaga menara ini tetap bermanfaat dan berfungsi sampai kapanpun,” imbuh Landy.
Seno Hartono selaku Teknisi Menara Suar Cimiring menyambut antusias inisiatif pekerja PT KPI RU IV melalui Patrapala, mengibarkan bendera Merah Putih di menara suar tersebut.
“Ini juga memberikan suntikan semangat dan motivasi untuk kami bertugas di sini, bukti kepedulian PT KPI RU IV terhadap salah satu fasilitas penting dalam kegiatan perkapalan Pertamina,” katanya.
Menara Suar Cimiring di sisi timur Nusakambangan selain berfungsi penunjuk arah daratan dan adanya pelabuhan, lebih dari itu sebagai supremasi batas wilayah negara. Ini mengingat posisi Nusakambangan sebagai salah satu pulau terluar Indonesia.