SERAYUNEWS – Senja Gurau, event hiburan dan panggung ekspresi yang menggandeng Direktorat Pendidikan dan Pengajaran kembali digelar.
Kali ini, Senja Gurau tersebut berlangsung di Fakultas Biologi UGM. Kendati sebelum acara sempat hujan dan mendung, mereka tetap antusias mengikutinya.
Tidak hanya mahasiswa Klaster Saintek yang begitu antusias terhadap Senja Gurau UGM, dosen dan tenaga kependidikan juga ikut meramaikan event tersebut.
Usut punya usut, Senja Gurau ini tidak lahir dari ruang hampa. Alumnus Sastra, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Anang Batas, menyebut event tersebut berangkat dari keresahan kondisi kesehatan mental.
Pasalnya, para digital akademika UGM mempunyai aktivitas kuliah dan mengajar yang begitu padat. Sehingga, dengan menggandeng Direktorat Pendidikan dan Pengajaran terciptalah event tersebut.
“Sebenarnya melihat padatnya mereka bahkan mungkin ngobrol sama temen, lintas disiplin sempit bahkan mungkin kesempatannya kecil. Secara umum Senja Gurau ini diharapkan sebagai simbol wadah untuk ngobrol dan berekspresi. Kami mencoba menjembatani dari generasi ke generasi,” tutur Anang pada Jumat, 18 Oktober 2024.
“Kita ingin menangkap apa kegelisahan mereka tentang padatnya kuliah dan kegiatan kampus untuk refreshing apa aja supaya mentalnya terjaga,” imbuhnya.
Ke depan, Anang juga akan meracik Senja Gurau sebagai kegiatan yang fokus dengan apa yang diinginkan oleh mahasiswa, khususnya untuk refresh dari kegiatan kuliah.
“Nantinya tidak hanya musik tapi juga seni workshop. Tahun ini murni hiburan makanya saya menginisiasi dengan melibatkan band alumni, dosen dan mahasiswa yang masih aktif supaya ada jalinan silaturahmi. Ke depan, kita akan fokus mahasiswa ingin punya kegiatan apa untuk refresh dari kegiatan kuliah,” ujar Anang saat ditemui di sela acara Senja Gurau pada Jumat (18/10/2024).
Direktur Pendidikan dan Pengajaran, Gandes Retno Rahayu, menyampaikan bahwa acara musik dan seni serupa sebenarnya sudah cukup sering diadakan di UGM.
Menurut Gandes, kegiatan ini adalah salah satu dari banyak upaya UGM untuk mendukung kesehatan mental para civitas akademika.
“Mahasiswa sering kali tenggelam dalam kesibukan kuliah, tekanan akademik, dan dorongan untuk berprestasi, yang semuanya dapat berdampak pada kesehatan mental. Oleh karena itu, diperlukan ruang untuk melepaskan beban akademik melalui kegiatan seperti Senja Gurau ini,” jelasnya.
Gandes juga berharap agar acara semacam ini dapat menjadi wadah yang semakin memperkuat koordinasi lintas disiplin dan fakultas, serta menjadi sarana menggali potensi dengan cara yang menyenangkan.
Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., mengungkapkan bahwa tuntutan akademik yang semakin tinggi menambah tekanan bagi mahasiswa.
Oleh karena itu, depresi dan gangguan kecemasan menjadi isu psikologis yang paling sering dialami oleh mahasiswa.
“Hal yang sama juga dialami dosen dan tenaga kependidikan, yang kerap harus menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental mereka,” tambahnya.
Prof. Wening menjelaskan bahwa UGM bekerja sama dengan para seniman untuk menciptakan program ini sebagai jawaban atas masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Acara ini menyediakan platform yang ekspresif, kolaboratif, dan interaktif melalui hiburan musik serta diskusi santai.
Acara Senja Gurau kali ini dipandu oleh MC Anang Batas, Dibyo Primus, Gundi S.Sos., dan Fira Sasmita.
Sore hari semakin meriah dengan penampilan band alumni, 2Wekyo Band dari dosen Fakultas Geografi, serta Kudamai dan The Kandang yang menghidupkan suasana.***