Cilacap Utara, serayunews.com
Kepala UPT Damkar Cilacap Supriyadi mengatakan, cairan disinfektan organik disemprotkan sebanyak 5000 liter di jalan wilayah Kecamatan Cilacap Utara dengan rute dari SMP Negeri 5, Jalan Ketapang, Tentara Pelajar, Rawa Bendungan, Munggur Barat, Sirsidah dan kembali ke rute awal.
“Ini inovasi SMP Negeri 5 Cilacap, kita semprotkan 5000 liter di jalan. Mereka juga sosialisasikan gerakan peduli sampah dan lingkungan, karena cairan disinfektan yang digunakan bahan organik,” ujarnya.
Terpisah, Kelompok Kerja (Pokja) Publikasi SMP Negeri 5 Cilacap Trima Aris Subekti menyampaikan, bahwa eco enzyme merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi dari sisa buah atau sayuran limbah rumah tangga yang sudah dibersihkan. Kemudian, katanya, dicampur dengan air dan gula merah atau molase.
“Ini cairan kaya manfaat, eco enzyme tidak untuk dikonsumsi dan dijual belikan, proses fermentasi sekitar 90 hari, hasilnya berupa cairan berwana kecokelatan atau kuning yang aromanya asam segar, tidak berbau hanya baunya seperti tape singkong dan untuk aplikasinya 1 liter eco enzyme banding 1000 liter air, diamkan satu malam sebelum digunakan” ujarnya, Rabu (07/04).
Menurutnya, sebagai sekolah Adiwiyata yang akan maju ke Adiwiyata Mandiri Nasional, pihak sudah menerapkan budaya lingkungan di sekolah dengan gerakan pilah sampah. Sehingga pengaplikasian eco enzyme bisa dilakukan di rumah siswa dan orang tua masing-masing.
“Saya sendiri sudah ikut zoom meeting dari Thailand dan di luar negeri sudah dikembangkan baik untuk paska bencana, untuk rumah tangga, lingkungan rumah seperti membersihkan rumah, kaca, sayuran, dan disinfektan, dan untuk detok kesehatan juga bisa, untuk pupuk tanaman juga bisa,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengenalkan kepada siswa, bahwa Pemadam Kebakaran tidak hanya memadamkan api, tetapi juga bisa menyemprotkan disinfektan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
“Dengan eco enzyme ini kita sudah berpartisipasi mengurangi beban bumi sekaligus mengurangi kimia sintetis,” terangnya