Kiai dan santri dari Majelis Dzikir Al-Tsawab kembali menggelar dzikir bersama. Menggandeng kepala desa se-Jawa, mereka mengkhususkan doa dan bacaan dzikir untuk keselamatan bangsa, serta terbebas dari Covid-19 termasuk varian Omicron.
Semarang, serayunews.com
Doa bersama itu diikuti ratusan peserta yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Pulau Jawa. Keikutsertaan mereka dilakukan secara virtual, Minggu (6/2/2022) malam.
Perwakilan Majelis Dzikir Al-Tsawab KH Muhammadun Sya’roni mengatakan, pihaknya kembali menggelar dzikir dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan menangkal varian Omicron.
“Diikuti oleh kiai dan kepala desa se-Jawa. Tujuan acara, kita mau ikut berpartisipasi untuk bangsa. Khususnya umat Islam dan bangsa,” kata Kiai Mahdun, yang juga mengasuh Ponpes Dirgantara Purbalingga.
Melalui doa yang dilantunkan, bebernya, mereka memohon kepada Allah SWT membebaskan bangsa dari segala balak dan mengangkat permasalahan bangsa yang terasa berat. Termasuk hingga dua tahun terahir, pandemi belum juga usai. Bahkan, berbagai varian Covid-19 justru bermunculan seperti halnya Omicron.
Tidak hanya itu, doa juga dimaksudkan untuk memohon agar bangsa yang dilanda berbagai krisis, mulai dari krisis etika bermedia sosial, maraknya paham radikal, sampai pada penegakan hukum yang kurang sehat, dan sebagainya, akan mampu menjadi lebih baik lagi.
“Mudah-mudahan Allah SWT membenahi ini semua, sehingga seperti harapan kita. Bangsa ini menjadi bangsa yang damai, bangsa bersatu, makmur. Baldatun warabbun ghofur,” sambungnya.
Adapun keikutsertaan kepala desa dalam doa ini, karena mereka merupakan pihak yang berada di tempat paling srategis di tengah masyarakat. Sehingga keberadaannya dianggap paling strategis untuk diajak berdoa bersama.
Beberapa doa yang terlantun secara serentak adalah bacaan Alquran, Surat Al Kahfi, selawat, ratibul Hadad, dan lainnya. Pantauan melalui virtual, kegiatan berlangsung khusyuk dan khidmat.
Karena kesamaan niat dan upaya yang dilakukan oleh para Kiai dan santri dari Majelis Dzikir At-Tsawab, menurut Heri “pring”, Kepala Desa Bergaskidul sudah sepatutnya para kepala desa ikut nyengkuyung langkah spiritual yang dilakukan Majelis Dzikir At-Tsawab.
“Para kiai dan santri ini jadi penguat apa yang pemerintah dalam menjaga dan merawat bangsa pada semua kondisi. Termasuk juga penguat pemerintah desa. Insyaallah kami akan terus turut serta dalam Majelis Dzikir ini,” katanya.