SERAYUNEWS-Keberhasilan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dalam menginisiasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di dusun terpencil kembali mendulang penghargaan. Bahkan kali ini di level internasional pada ajang The 15th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023 di Vietnam, Selasa (29/8/2023).
PT KPI RU IV Cilacap mendapatkan Platinum Awards Best Environmental Excellence Award “Renewable Energy Program for Community Empowerment in Underdevelop Area”. Menerima penghargaan itu adalah Officer CSR & SMEPP PT KPI RU IV, Aditya Anung Dwi Nugroho.
Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023 merupakan penghargaan internasional. Yang mengadakan penghargaan itu adalah Pinnacle Group International yang berbasis di Vietnam. Penghargaan ini juga sebagai apresiasi terhadap karya terbaik untuk mendukung tujuan keberlanjutan dan Environmental Social Governance (ESG) seluruh perusahaan di dunia.
Area Manager Commrel & CSR PT KPI RU IV, Cecep Supriyatna memberi penjelasannya. Dia membenarnya program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-Mas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-Mbak Mina) di Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut menjadi cerita sukses penyumbang penghargaan.
“Ini menjadi pengakuan dunia internasional atas kontribusi kami dalam penerapan EBT. Sekaligus menjadi apresiasi untuk seluruh perwira KPI RU IV Cilacap. Sebab, konsisten menjalankan aspek ESG serta terus mengupayakan pemberdayaan masyarakat sekitar operasional kilang” katanya.
Dia menjelaskan, letak Dusun Bondan sangat terpencil dari pusat Kota Cilacap. Perjalanan ke sama menempuh waktu 2 jam perjalanan menggunakan perahu.
“Minimnya pasokan listrik daerah serta sulitnya akses air bersih layak konsumsi jadi fenomena di Dusun Bondan. Kendala selama 20 tahun itu menjadi latar belakang penerapan program EBT PT KPI RU IV di dusun ini,“ katanya.
Berdasarkan analisis potensi dan permasalahan, pihaknya mengembangkan E-Mas Bayu dan E Mbak Mina. Caranya, melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) yang memanfaatkan tenaga angin dan surya.
“Perintisan program ini sejak 2017. Awalnya pemasangan Hybrid Energy One Pole (HEOP), lalu dikembangkan dengan PLTH sampai saat ini berkapasitas 16.200 wattpeak (wp). Kami juga melibatkan kalangan kampus, dalam hal ini Politeknik Negeri Cilacap,” ujar Cecep.
Dia mengatakan, selain menerangi rumah warga sebanyak 78 Kepala Keluarga (KK). Pengembangan program juga menyentuh pada penyediaan air bersih layak konsumsi melalui Sistem Desalinasi Air Berbasis Masyarakat (Sidesi Mas).
”Selain itu juga untuk pemasangan sistem peringatan dini banjir rob, penggunaan aerator tambak ikan. Kemudian, pengolahan aneka produk olahan ikan bagi kelompok ibu-ibu setempat,” tutup Cecep.