SERAYUNEWS – Tepat 76 tahun yang lalu, menjadi kilas balik sebuah organisasi ekonomi resmi berdiri di Indonesia. Sejarah koperasi di Indonesia, tidak dapat lepas dari nama tokoh RA Wiriaatmadja.
Pada tanggal ini juga terjadi peristiwa besar, di mana Moh Hatta juga di angkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Sejarah koperasi di Indonesia di awali pada tahun 1886. Tepatnya 16 Desember 1886, ketika R. Aria Wiraatmadja yang merupakan seorang Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank.
Baca juga: Museum Date! Museum Wayang Banyumas, Rekomendasi Destinasi Wisata Budaya Jika ke Purwokerto
Lembaga dengan sistem koperasi kredit Reiffeisen itu, memiliki tujuan untuk menolong kaum priyai dari cengkraman lintah darat.
Upaya Patih lalu di lanjutkan oleh asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode. Setelah berkunjung ke Jerman di waktu cuti, De Wolffvan Westerrode memberikan usul perubahan nama bank menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian hingga mengajukan perubahan menjadi koperasi.
Perjalanan koperasi, lantas berkembang melalui peran Budi Oetomo, Serikat Dagang Islam dan Partai Nasional Indonesia demi kesejahteraan masyarakat.
Sesudah Indonesia menyatakan kemerdekaan, gerakan koperasi mengadakan kongres koperasi perdana untuk pertama kali.
Tasikmalaya menjadi tempat perhelatan pada 12 Juli 1947, kongres itu sukses menelurkan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI).
Tanggal kongres itulah yang menjadi cikal bakal peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang sekarang berubah dengan nama Hari Koperasi Indonesia (HKI).
Kongres Koperasi Indonesia juga menampilkan momen besar bersejarah. Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta, di dapuk sebagai Bapak Koperasi Indonesia dalam Kongres Koperasi yang berlangsung pada 17 Juli 1953 di Bandung.
Hal tersebut tidak dapat di pisahkan dari kontribusinya memberikan pemikiran tentang ekonomi serta dorongan untuk gerakan koperasi.**