SERAYUNEWS – Kisah menarik datang dari pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini. Dosen Unsoed Purwokerto, mendadak jadi tukang cukur di Tanah Suci.
Kisah ini di bagikan oleh Dr.Ir.Nurul Hidayat,SPt.,M.Kom., dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Unsoed, pada bincang-bincang jarak jauh.
Hal ini terjadi pada salah satu rangkaian ibadah haji yaitu melakukan Tahallul atau memotong rambut. Tahalul yang secara harfiah berarti menghalalkan kembali larangan-larangan selama berihram. Misalnya mencukur rambut, setelah selesai melontar Jumrah Aqabah.
Dr.Enha (sapaan akrab Dr.Ir.Nurul Hidayat,SPt.,M.Kom) dan istri Dr.dr.Setiawati,M.Sc., (Dosen Fakultas Kedokteran Unsoed) tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 75 Jemaah haji Embarkasi Solo (SOC) Gelombang Kedua asal Banyumas.
Dr.Enha yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Unsoed, mendadak jadi tukang cukur tahalul gratis. Berawal ada jemaah kloter 75 yang membawa alat cukur elektrik.
Walaupun sebelumnya Dr.Enha tidak berprofesi sebagai tukang cukur, tetapi menggunduli rambut tak memerlukan keahlian khusus. Untuk menggarap satu kepala menjadi tak berambut lagi, paling lama hanya butuh waktu lima menit.
Selain itu juga Dr.Enha merasa terpanggil untuk ikut mencukur. Hal ini membuat 35 jemaah, berbondong-bondong ingin potong rambut gundul atau memendekkan rambut hanya 1 cm saja.
Setelah tahalul, boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang di larang selama ihram, kecuali berhubungan seks suami istri. Bagi yang melaksanakan tawaf ifadah, kemudian melakukan sai (berlari-lari kecil) antara bukit Shafa dan Marwa, dan di lanjutkan dengan tahalul kedua.
“Dengan demikian, seluruh perbuatan yang di larang selama ihram telah di hapuskan. Semuanya kembali halal,” ujar Ir.H.Alief Einstein,M.Hum., usai bincang jarak jauh dengan Dr.Enha
Di ketahui, ada jemaah lansia yang membutuhkan kursi roda saat akan tawaf dan sa’i. Dengan adanya bantuan dari Dr.Enha, para lansia yang menggunakan kursi roda tidak harus khawatir tertinggal atau terpisah dari rombongan.***