SERAYUNEWS – Kolaborasi seni 4 jam nonstop tersaji di Gedug Soeteja Purwokerto, Banyumas, Sabtu (2/12/2023) malam. Pesan even bertajuk ‘Indonesia Guyub Rukun Collaboration’ ini terkait pesta demokrasi alias pemilu yang tahapannya saat ini sudah berlangsung.
Perhelatan even bertajuk ‘Indonesia Guyub Rukun Collaboration’ berhasil menemukan ruhnya. Kata Guyub Rukun secara etimologi mengandung arti, kebersamaan dalam kedamaian. Nuansa itu jelas terlihat sepanjang pementasannya, kolaborasi lintas seni dalam satu bingkai panggung.
Guyub Rukun Collaboration, mewujudkan sebuah komunitas kolektif. Konvergensi antara seni musik, seni lukis, seni peran, dan puisi. Bermacam latar belakang warna dan usia yang beda, berpadu menciptakan irama yang mesra.
Perangkat lengkap musik tradisional gending, dari Jagabaya Nuswantara dimainkan berbarengan dengan alat musik modern dari Ujung Kuku. Sejumlah anggota Ikatan Pantomim Purwokerto bermain peran menyesuaikan dari lirik, bocah-bocah dari Sanggar Umah Budaya lenggak lenggok menari mengikuti musik.
Pada depan panggung, sisi kanan dan kiri, empat orang pelukis dari Ikatan Pelukis Banyumas, menggambar sepanjang acar berjalan. Penampil lainnya, ada Nada Sumbang, Melati Ayumi, Pandu, Teater Didik, Trika, Mican, serta Retno dan Yoga.
Mereka berkarya dengan penuh rasa, disuguhkan kepadak penonton yang ada. Mereka bergerak membawa pesan untuk masyarakat, agar tidak terprovokasi selama berlangsungnya pesta demokrasi. Apapun pilihannya, agar tidak menyisakan perpecahan. Namun ketika bersatu, itu akan melahirkan kekuatan. Seperti syair puisi yang dibawakan oleh Yoga.
Semaraknya pesta demokrasi biasanya menyisakan persoalan di masyarakat. Bahkan, gesekan antar kelompok pendukung peserta pemilu, bisa berlangsung lama. Konflik tersebut jika dibiarkan akan mengganggu stabilitas dan kondusivitas bangsa.
Pengalaman dari Pemilu sebelumnya, selalu menyisakan konflik horisontal yang tak pernah berkesudahan di masyarakat. Para kandidat cenderung memikirkan bagaimana dirinya. Sementara masyarakat hanya menjadi komoditas politik mereka. Polarisasi kemudian menjadi upaya yang selalu mereka lakukan agar pemetaan dukungan semakin jelas.
Harapan penyelenggara, semoga aksi kecil ini, selain bisa menjadi hiburan sarat nutrisi juga bisa menjadi media kampanye yang efektif untuk menjaga Indonesia Guyub Rukun, khususnya dalam lingkup Kabupaten Banyumas.
Acara yang digelar di Gedung Kesenian Soetedja Purwokerto, Sabtu (02/12/2023) malam itu dihadiri ratusan penonton. Berlangsung selama empat jam tanpa jeda. Dimulai 19.00 wib – 23.00 WIB, mampu menghipnotis penonton untuk tidak beranjak sampai selesai.