SERAYUNEWS – Akun Instagram Volt_Anonym sempat disorot setelah diduga mengancam sejumlah tokoh, termasuk Coach Justin dan Bung Towel, lantaran mengkritik pelatih Timnas, Shin Tae-yong (STY) saat itu.
Volt_Anonym mulai menarik perhatian publik setelah mengunggah ancaman kepada beberapa tokoh sepak bola nasional pada 27 Desember 2024.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan nama Coach Justin, Bung Towel, dan pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sembari memperingatkan mereka untuk tidak memperkeruh situasi.
Pada 27 Desember 2024, akun Instagram Volt_Anonym (@volt_anonym) mengunggah ancaman kepada beberapa tokoh sepak bola nasional, termasuk Coach Justin, Bung Towel (@akmalmarhali20), dan sejumlah pihak terkait di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam unggahannya, akun tersebut menulis ini.
“Untuk kali ini aing akan mengesampingkan urusan dunia persepakbolaan Indonesia untuk sementara waktu. Aing harap untuk Towel, @akmalmarhali20 dan Coach Justin menjaga lidah Kelen untuk sementara waktu demi menjaga situasi yang kondusif. Ingat!! Jangan memancing aing untuk lebih jauh. Ini peringatan! Jika menantang aing, silakan dicoba! Dan jika gak berkenan, silakan laporkan maka konsekuensi akan Kelen tanggung sendiri nantinya. Dan ini juga berlaku buat orang-orang di dalam @pssi tentunya. Untuk sementara aing akan beralih ke kasus lain,” tulis @volt_anonym.
Lebih lanjut, akun Instagram @volt_anonym juga menyebut kualitas suporter di Indonesia harus mendapat perbaikan. Jangan sampai muncul permusuhan antar-suporter.
“Mari perbaiki kualitas suporter kita dan junjung tinggi netralitas dan sportivitas serta kekompakan kelen. Kurang-kurangi permusuhan antar-suporter yang hanya bisa mencederai nama baik bangsa kita di kancah dunia persepakbolaan.”
Ancaman tersebut mendapatkan respons dari Coach Justin yang merasa tertekan hingga memutuskan untuk berhenti membahas Shin Tae-yong.
Dalam unggahan di akun Instagramnya (@coachjustinl), ia mengatakan ini.
“Demi keamanan dan kenyamanan keluarga serta rekan-rekan gue di industri bola, gue putuskan untuk berhenti bahas STY. Nampaknya di sini susah untuk berdiskusi untuk beda pendapat. Jadi, daripada ribet semua, gue tidak akan bahas Shin Tae-yong di akun manapun,” kata Coach Justin.
Pernyataan ini muncul setelah Volt_Anonym membagikan tangkapan layar Direct Message (DM) antara mereka dan Coach Justin.
Dalam DM tersebut, Coach Justin menulis ini.
“Berdasarkan ini gue akan berhenti bahas STY. Gue akan bikin video untuk menjelaskan,”
Keputusan Coach Justin untuk berhenti membahas STY menuai berbagai reaksi dari warganet, yang sebagian besar mengecam tindakan Volt_Anonym sebagai bentuk intimidasi.
Akun Volt_Anonym tidak hanya mengancam, tetapi juga mengklaim bahwa memiliki data pribadi beberapa tokoh, termasuk Bung Towel.
Meskipun tidak ada bukti konkret yang menunjukkan penyebaran data tersebut, warganet menilai tindakan ancaman dan intimidasi ini sangat tidak etis.
Lebih lanjut, akun Instagram @volt_anonym juga berharap meredam emosi terlebih dahulu.
“Aing berharap sekali lagi untuk redam dulu emosi Kelen. Aing bakal ada di belakang timnas Indonesia sampai kapan pun, tapi untuk saat ini aing bakal bahas kasus-kasus lain. Dan setidaknya Coach Justin sudah berani berikan pernyataan dan bakal di-posting siang nanti.”
Ancaman dari Volt_Anonym memicu kecaman luas di media sosial. Banyak warganet menganggap tindakan ini sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat.
Beberapa tokoh sepak bola nasional juga menyayangkan adanya tindakan intimidasi yang dapat mencederai semangat sportivitas.
Akmal Marhali, yang juga disebut dalam unggahan Volt_Anonym, menyatakan bahwa kritik terhadap pelatih maupun PSSI adalah bagian dari upaya membangun sepak bola yang lebih baik.
Ia menambahkan bahwa tindakan intimidasi seperti ini justru dapat merusak citra sepak bola Indonesia.
Sejauh ini, belum ada laporan resmi terkait ancaman yang dilayangkan oleh Volt_Anonym. Namun, beberapa pihak mendorong Coach Justin dan Bung Towel untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang agar intimidasi serupa tidak terulang.
Ancaman seperti ini tidak hanya merusak iklim diskusi publik yang sehat, tetapi juga menciptakan rasa tidak aman bagi mereka yang ingin menyampaikan kritik atau pendapat berbeda.
Apalagi, sepak bola seharusnya menjadi arena untuk menyatukan masyarakat, bukan sebaliknya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***(Umi Uswatun Hasanah)