Cilacap, serayunews.com
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy menyampaikan, bahwa krisis air bersih di Cilacap semakin meluas hingga 14 desa tersebar di 7 kecamatan dengan jumlah penduduk yang terdampak yakni 3.912 kepala keluarga 13.473 jiwa.
Adapun 14 desa di 7 kecamatan tersebut yakni, Desa Bojong Kecamatan Kawunganten, Desa Cisumur Gintungreja, Cinangsi, dan Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu, Desa Rawaapu, Purwodadi, Bulupayung, Sidamukti, Cimrutu, Kecamatan Patimuan, Desa Binangun Kecamatan Bantarsari, Desa Bantar Kecamatan Wanareja, Desa Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah dan Desa Karangbenda Kecamatan Adipala.
“Rata-rata pengiriman sudah dua hingga tiga kali kami di tiap desa tersebut, dan paling banyak di Desa Bojong Kawunganten, daerah sana merupakan wilayah paling krisis air bersih, karena kondisi air tanah tidak layak dikonsumsi atau minum,” ujar Tri Komara saat dikonfirmasi (09/06).
Ia menambahkan, saat ini wilayah Kawunganten sudah ada yang dijangkau dengan PDAM, namun belum merata ke semua wilayah termasuk di Desa Bojong yang hingga kini sudah dikirim air sebanyak 6 tanki.
Sementara itu, untuk wilayah lain yang krisis air dikarenakan sumber mata air yang ada sudah mulai mengering, sedangkan hujan sudah mulai jarang turun, sehingga mereka mengajukan bantuan air bersih.
“Hari ini pendistribusian air bersih ke Desa Rawaapu dan Desa Purwodadi Kecamatan Patimuan sebanyak 2 Tangki volume 10 ribu liter dan ke Desa Karangbenda Kecamatan Adipala sebanyak 2 tanki volume 10 ribu liter,” ujarnya.
BPBD mengimbau kepada masyarakat dalam menghadapi musim kemarau tahun ini agar lebih menghemat air dan bijak dalam menggunakannya.
Baca juga Aksi Parino Maling Motor di Arcawinangun Terpantau CCTV, Tak Lama Kemudian Diringkus Polisi