SERAYUNEWS– Hampir tiap hari pasaran pahing dan kliwon, jalan raya Kalibening-Banjarnegara terutama di pertigaan Mapolsek hingga terminal selalu macet. Kemacetan paling parah pada saat pasaran kliwon. Hal tersebut di sampaikan Kepala Pasar Kalibening, Khusnan kepada serayunews.com, Kamis (26/10/2023).
“Banyak pedagang lemprakan dan parkir motor, di depan pasar sepanjang bahu jalan. Belum lagi adanya mobil yang bongkar muat, sering menyebabkan macet total,” katanya.
Menurut Khusnan, pihaknya tidak mungkin melakukan penertiban atau melarang pedagang lemprakan agar tidak berjualan di bahu jalan. Kawasan pasar Kalibening, memang sudah sangat tidak layak dan membutuhkan penataan atau pembangunan ulang.
“Pasar terakhir rehab tahun 2005, terdapat 824 los, 136 kios dan tanah pasar seluas 8.100 meter persegi semua sudah penuh. Bangunan sudah tidak layak, karena jika hujan atap, talang sudah bocor bahkan sering menyebabkan banjir dalam pasar,” katanya.
Pihaknya juga sudah pernah mengusulkan, agar Pasar Kalibening dapat di bangun ulang di tahun 2021 lalu. Namun karena saat itu sedang pandemi Covid, pembangunan tertunda. Untuk pedagang lemprakan, kata dia, pihaknya sudah pernah melakukan pendataan dan total terdapat 240 pedagang lemprakan.
“Yang berada di bahu jalan seberang pasar, terdapat kurang lebih 40 pedagang. Mereka tidak mungkin kita tertibkan karena tidak berada di wilayah kawasan pasar,” katanya.
Wati, seorang pengungjung pasar mengatakan, kondisi pasar sudah kumuh dan becek jika habis hujan.
“Kasihan pembeli dan pedagang, suasana pasar menjadi tidak nyaman,” katanya.
Munawar, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kalibening mengatakan, bangunan pasar sudah tidak layak dan ketinggalan zaman sehingga sudah sangat mendesak untuk pembangunan ulang.
“Belum lama ada dari Polres, Satpol PP, Damkar, BPBD dan lainnya survey kelistrikan sebagai antisipasi bencana kebakaran . Dan saat itu juga kami menyampaikan, kondisi pasar yang sudah tidak layak,” katanya.