SERAYUNEWS – Tradisi kurban bagi masyarakat warga Dusun Krajan, Desa Batur, Kecamatan Batur Banjarnegara sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Bahkan tradisi ini masih terus terjaga hingga saat ini.
Yang bikin heboh, setiap pelaksanaan kurban, dusun kecil yang ada di Banjarnegara ini bisa memotong hewan kurban hingga puluhan bahkan ratusan ekor. Tahun ini saja, dusun tersebut menyembelih hewan kurban sebanyak 73 ekor sapi dan 254 ekor kambing.
Kepala Desa Batur Ahmad Fauzi mengatakan, budaya kurban di wilayah Krajan ini memang sudah turun temurun sejak puluhan tahun silam. Bahkan warga saling berlomba untuk bisa ikut berkurban setiap tahunnya, dan mereka memiliki cara tersendiri demi bisa ikut berkurban.
“Semangat warga kami ini luar biasa, bahkan mereka memiliki kelompok tersendiri untuk melakukan pengumpulan tabungan kurban. Biasanya penarikan setiap malam habis pasaran,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa tarikan dilakukan oleh kelompok masing-masing. Iuran tabungan kurban ini besarannya tidak ditetapkan, mulai dari Rp 5.000, hingga Rp 10.000. Namun ada juga yang sampai Rp 50.000, itu semua tergantung kemampuan warga.
“Caranya macam-macam, ada yang sistem paro hewan ternak, jadi warga merawat hewan ternak dan mencari rumput. Hasilnya diparo dengan pemilik ternak. Ada juga yang langsung membeli hewan kurban tidak melalui tabungan,” ujarnya.
Soal tabungan kurban warga ini diakui oleh Muhammad Asrori (50) warga Krajan, Kecamatan Batur. Meski dirinya sebagai buruh tani dan pencari rumput, tekadnya untuk bisa ikut berkurban sangat tinggi. Bahkan dia rela menyisihkan uang hingga Rp10 ribu setiap lima hari demi ikut berkurban di Idul Adha. Padahal penghasilannya setiap hari berkisar atara Rp50 hingga Rp70 ribu.
“Penghasilan saya tidak menghalangi niat saya untuk bisa berkurban. Bahkan saya harus menyisihkan penghasilan saya Rp10 hingga Rp50 hari setiap lima hari. Ini kami lakukan selain karena perintah agama, juga merasa terpanggil dan demi kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Menurut Asrori ada kebahagiaan saat bisa berkurban. Selain bisa berbagi untuk sesama, juga menjalankan anjuran dan perintah agama.
“Kalau di Batur warganya itu semangat sekali apalagi dengan gotong royongnya. Karena ini demi untuk kemaslahatan umat dan untuk memotivasi warga agar tahun depan mudah-mudahan bisa ikut berkurban juga,” ujarnya.
Dengan kekompakan dan kebersamaan warga ini, setiap hari raya Idul Adha, aula Desa Batur selalu banjir daging. Bahkan tahun ini warga bisa berkurban hingga 73 ekor sapi dan 554 ekor kambing dengan perolehan daging hingga 25 ton daging kurban.