Menurut keterangan Koordinator Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Banyumas, Adi Chandra mendapati informasi adanya sepasang suami istri terseret arus Sungai Sawangan. Atas informasi tersebut mereka menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
“Sepasang suami istri tersebut pergi ke ladang sejak pagi hari. Mereka pergi ke ladang dengan menyeberangi Sungai Sawangan. Namun hingga sore hari sekitar pukul 18.30 WIB keduanya tidak kunjung kembali,” ujarnya.
Pada saat itu debit air Sungai Sawangan memang dalam keadaan tinggi. Keluarga yang merasa khawatir sempat berusaha mencari keduanya. Namun, tidak dapat diketemukan hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa dan diteruskan ke aparat serta relawan termasuk TAGANA Banyumas. Sekitar pukul 19.00 WIB Dikem ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia di pinggir Sungai Sawangan yang debitnya sudah kecil,” ujar dia.
Dari penemuan tersebut, mereka kemudian mencari keberadaan sang suami Kaseh. Hingga akhirnya percarian yang melibatkan orang cukup banyak tersebut membuahkan hasil. Pada pukul 20.15 WIB, jenazah Kaseh ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Jenazah selanjutnya langsung dibawa kerumah duka,” ujarnya.
Pasangan tersebut memang diduga meninggal dunia setelah terseret arus sungai. Hal tersebut dikuatkan dari pemeriksaan oleh Tim Puskemas Gumelar dan Polsek Gumelar.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda penganiayaan, hanya ada luka pada dahi di jenazah Dikem yang dikarenakan terbentur bebatuan, mengingat Sungai Sawangan kondisinya bebatuan besar,” Kata dia.
Sehingga pihak aparat kepolisian menduga pada saat hendak pulang keduanya berusaha menyeberang Sungai. Kaseh dan Dikem bergandengan tangan hingga keduanya terbawa arus Sungai yang debit airnya sedang tinggi.