SERAYUNEWS – Terik matahari sore yang begitu menyilaukan, ternyata tidak menyurutkan semangat 10 ribu lengger di GOR Satria Purwokerto untuk menari bersama memecahkan rekor penari lengger terbanyak. Mereka bahkan rela harus bercucur keringan menunggu beberapa jam di lokasi Lapangan Sepakbola.
Jika dilihat, para penari seperti lautan yang menyelimuti area GOR Satria Purwokerto. Perjuangan para penari yang menyelimuti area GOR Satria Purwokerto tersebut terbayar setelah mereka berhasil meraih rekor MURI.
Penggagas acara Banyumas, Rianto mengungkapkan bahwa event tersebut didedikasikan untuk maestro lengger yang ada di Kabupaten Banyumas. “Ini saya dedikasikan untuk seluruh maestro lengger yang ada di Banyumas. Baik Mbok Dariah, almarhum mbok Sulem almarhum Nini Sariah dan masih banyak maestro lengger dinpelosok desa,” kata dia, Sabtu (22/6/2024).
Rianto menambahkan bahwa dengan event tersebut, pihaknya ingin mengeksiskan Lengger di seluruh generasi. Sehingga kebudayaan Lengger tetap terus ada di masa yang akan datang. “Saya ingin menunjukkan bahwa 10 ribu lengger bicara ini, bicara akan terus Lengger, Lengger akan terus dibicarakan sesuai kapasitas mereka. Lengger akan menjadi sesuatu bagi mereka akan terus teringat dibicarakan terus menerus dengan hal positif,” ujarnya.
Adapun peserta Banyumas 10 ribu lengger bicara diikuti oleh anak-anak sekolah dari mulai SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. “Dari luar daerah, kabupaten tetangga juga ada. Ini sebuah antusias bagi seluruh insan Lengger. Kami akan jadikan event ini setiap tahunan untuk menumbuhkan perekonomian dan kecintaan terhadap Lengger. Stigma Lengger kan belum terlalu diterima di masyarakat,” kata dia.
Sementara itu salah satu peserta, Arum Faidah yang merupakan mahasiswi pertukaran pelajar dari Makassar mengaku sangat senang mengikuti event tersebut. “Kami baru pertama kali mengikuti tarian Lengger kami dapat belajar. Baru pertama kali agak susah. Intinya Banyumas mantap. Baru datang langsung nari, nggak pernah latihan,” ujar dia.