SERAYUNEWS – Legenda truno lele merupakan salah satu cerita yang masih masyarakat percaya di Purbalingga.
Truno lele merupakan ikan lele yang katanya tanpa daging, hanya kepala dan duri saja di tubuh. Namun, ikan ini hidup dan masyarakat Purbalingga percaya truno lele sebagai salah satu karomah Sunan Kalijaga.
Meski kebenaran ini masih sebatas legenda dan belum ada bukti nyata, truno lele masih melekat sebagai sebuah makhluk mistis yang orang percaya di berbagai daerah, termasuk Purbalingga.
Menurut kepercayaan yang berkembang di Purbalingga, truno lele merupakan lele yang dulu ada kaitannya dengan Sunan Kalijaga.
Konon, saat itu Sunan Kalijaga menangkap ikal lele dan disantap untuk makan siang. Namun, saat sedang menyantap kemudian terdengar suara azan.
Ikan lele yang sudah dia makan dagingnya tersebut tinggal tersisa kepala dan duri saja. Kemudian, Sunan Kalijaga membuangnya ke sungai.
Ikan lele ini kemudian hidup kembali dengan posisi tanpa daging. Hal ini masyarakat percaya sebagai karomah dari Sunan Kalijaga. Masyarakat Purbalingga pun terkejut akan hal itu.
Masyarakat mempercayai bahwa truno lele sebagai makhluk jelmaan dan bentuk sebuah kesaktian serta karomah dari sang sunan.
Ternyata cerita tentang truno lele ini berkembang di berbagai tempat, khususnya di Jawa Tengah.
Banyak yang menyebutkan bahwa truno lele ini sering menampakan diri di sebuah sungai atau mata air yang orang anggap angker.
Kemunculannya pun sering disaksikan oleh pemancing dan warga saat magrib atau tengah malam.
Konon, ketika menampakan diri, truno lele akan menghampiri dengan tubuh tanpa daging, hanya kepala dan durinya saja. Kemunculannya seperti raja lele yang disusul oleh lele lain di belakangnya.
Kabarnya, truno lele merupakan makhluk jelmaan lelembut atau jin, yang apabila seseorang nekat menangkapnya akan membawa petaka dalam hidup.
Semua cerita ini memang belum ada bukti kuat yang membenarkannya. Namun, cerita legenda merupakan sebuah kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Maka dari itu, lestarikan dan hormati setiap kepercayaan serta cerita yang ada.***(Umi Uswatun Hasanah)