
SERAYUNEWS – Apabila Anda membutuhkan link twibbon Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, Anda bisa simak artikel ini sampai akhir.
Pasalnya, setiap 29 November, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina.
Peringatan tersebut menjadi sebuah momentum global yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menegaskan dukungan terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina.
Tahun ini, Sabtu, 29 November 2025, kembali menjadi pengingat bahwa perjuangan rakyat Palestina jauh dari kata selesai.
Peringatan ini ditetapkan melalui Resolusi Majelis Umum PBB 32/40 B pada 2 Desember 1977 dan mulai diberlakukan pada 1978. Dipilihnya tanggal 29 November bukan tanpa alasan.
Pada tanggal ini di tahun 1947, PBB mengeluarkan Resolusi 181, sebuah rencana pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara: Arab dan Yahudi.
Keputusan itu memicu salah satu eksodus terbesar dalam sejarah modern.
Lebih dari 760.000 warga Palestina terusir dari tanah kelahiran mereka pada 1948, sebuah tragedi yang oleh banyak pihak disebut sebagai Nakba atau “malapetaka”.
Konflik yang dipicu oleh pembagian wilayah tersebut terus berlanjut hingga kini, menjadikannya salah satu isu geopolitik paling kompleks dan panjang di dunia.
Dengan memilih tanggal tersebut sebagai hari solidaritas internasional, PBB ingin mengingatkan dunia bahwa akar persoalan Palestina, ketidakadilan, pelanggaran HAM, dan ketiadaan solusi politik, belum terselesaikan selama lebih dari tujuh dekade.
Dalam penjelasan resminya, PBB menegaskan bahwa Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Menegaskan Hak Menentukan Nasib Sendiri
PBB menyerukan pemenuhan hak rakyat Palestina untuk menentukan masa depan mereka sendiri, termasuk hak hidup merdeka sebagai bangsa.
2. Mengakhiri Pendudukan Israel
Momentum ini menjadi simbol seruan kolektif internasional agar pendudukan terhadap wilayah Palestina segera dihentikan, sesuai prinsip hukum internasional dan resolusi PBB.
3. Menuntut Hak Kembali bagi Para Pengungsi Palestina
Lebih dari 5 juta warga Palestina masih berstatus pengungsi hingga kini.
Peringatan ini menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke tanah leluhur.
4. Mendorong Solusi Politik Berkelanjutan
PBB menilai konflik Palestina sebagai ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional. Karena itu, penyelesaian politik menjadi keharusan.
Selama lebih dari empat dekade, peringatan ini tak hanya menjadi seremoni, tetapi juga wadah refleksi berbagai negara dan organisasi internasional.
Misalnya, pada 2001, sejumlah negara anggota dalam acara PBB mendesak pembentukan International Force untuk melindungi rakyat Palestina dari kekerasan.
Lalu, pada 2005, di sebuah acara yang sama, peta Israel ditampilkan seluruhnya sebagai Palestina, yang memicu kontroversi global.
Pada 29 November 2021, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menegaskan urgensi isu ini dengan mengatakan: “Situasi di Wilayah Palestina yang Diduduki masih menjadi tantangan bagi perdamaian dan keamanan internasional.”
UNESCO pun menegaskan pentingnya solidaritas internasional. Direktur Jenderalnya, Audrey Azoulay, mengatakan:
“Setiap tahun, Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina memberikan kesempatan bagi komunitas internasional untuk menunjukkan dukungannya terhadap impian rakyat Palestina akan masa depan yang damai.”
Di era digital, banyak orang memilih mengekspresikan solidaritas melalui platform media sosial.
Salah satu cara paling sederhana adalah dengan menggunakan twibbon bertema Palestina.
Berikut kumpulan link twibbon Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina yang dapat Anda gunakan pada Sabtu, 29 November 2025:
Dengan twibbon ini, Anda bisa ikut menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan perdamaian.
Media sosial menjadi ruang penting untuk menunjukkan kepedulian, sekaligus memperluas jangkauan pesan solidaritas ke lebih banyak orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan digital telah menjadi bagian penting dari advokasi isu Palestina.
Kampanye online mampu memengaruhi opini publik global, menekan lembaga internasional, serta menunjukkan bahwa isu Palestina bukan hanya persoalan geopolitik, tetapi juga kemanusiaan.
Solidaritas digital juga membantu memperluas wawasan masyarakat tentang kondisi terkini, termasuk pelanggaran HAM, krisis kemanusiaan, dan dampak konflik pada generasi muda Palestina.
Dengan demikian, menggunakan twibbon atau membuat unggahan bertema Palestina bukan sekadar tren, tetapi bagian dari gerakan kesadaran global.***